Pancasila: Kebangsaan yang Bertauhid, Kebangsaan yang Religius

Pancasila bagi umat Islam adalah pedoman kebangsaan yang bertauhid, bagi kaum nasionalis Pancasila adalah kebangsaan yang religius.
Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin melambaikan tangan usai mengikuti rapat perdana dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, Senin (17/8/2018). Untuk pertama kalinya Ma'ruf Amin, menghadiri rapat dengan Tim Kampanye Nasional untuk membahas strategi pemenangan di Pilpres 2019. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 7/1/2019) - Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa persatuan bangsa harus menjadi landasan penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"NKRI sudah final, menjadi pilar negara bersama Pancasila dan UUD 1945," kata KH Ma'ruf Amin dalam pidatonya pada acara Istighosah dan Doa Bersama memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di halaman kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Minggu malam (6/1) mengutip kantor berita Antara.

Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, serta jajaran pengurus DPP PPP.

Menurut Kiai Ma'ruf, Pancasila dan UUD 1945 adalah pedoman warga bagi negara dalam menjalankan kehidupan bernegara maupun kehidupan bermasyarakat.

"Para pendiri bangsa dan ulama telah merumuskannya, mengkompromikannya antara keislaman dan kebangsaan, adalah sejalan," katanya.

Mustasyar Nahdlatul Ulama ini menilai, Pancasila bagi umat Islam adalah pedoman kebangsaan yang bertauhid, sedangkan bagi kaum nasionalis Pancasila adalah kebangsaan yang religius. 

"Hal itu adalah kesepakatan sesama saudara, sebangsa, dan setanah air. Maka NKRI dianggap sudah final. Karena sudah berhasil menjadi kesepakatan," kata Kiai Ma'ruf.

Karena itu, mantan Rais Aam PBNU ini meminta kader PPP terus berjuang menjaga keutuhan NKRI. Menurutnya, meski menggunakan sistem republik, tetapi turunan aturannya sangat mendukung umat Islam hidup sesuai akidahnya.

"Negara tidak menutupnya. Ada UU nikah, wakaf, haji, perbankan syariah, surat berharga syariah negara. Bahwasanya perjuangan kita harus dalam bingkai NKRI. Ini saya kira yang sudah kita sepakati dan kita jaga sampai kapan pun," tandas Kiai Ma'ruf. []

Berita terkait
0
Presiden Jokowi Tiba di Abu Dhabi
Presiden Jokowi, dan Ibu Iriana Jokowi tiba di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Jumat, 1 Juli 2022