PAN Sebut Ada Jualan Surga Neraka saat Pemilu 2019

Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebutkan ada yang menjual surga neraka saat Pemilu 2019.
Ketua MPR Zulkifli Hasan sekaligus Ketua Umum PAN memberi sambutan saat menghadiri perayaan HUT ke-21 PAN di Pluit, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019.(Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Jakarta - Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebutkan ada yang menjual surga neraka saat Pemilu 2019. Namun, bila diterapkan kembali sudah tidak relevan lagi.

Buktinya ketika menjual isu penista agama tidak seiring dengan hasil pemilu, perolehan suara partai saya PAN malah di urutan ke delapan.

Menurut dia, masyarakat saat ini lebih membutuhkan kebijakan yang dampaknya dapat dirasakan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

"Belajar dari Pemilu Presiden 2019 yang sudah usai, ternyata publik tidak lagi membutuhkan jargon-jargon, tapi apa yang akan berdampak bagi kehidupan mereka," kata Zulkifli di Padang, Sumatera Barat, Minggu 8 Desember 2019, seperti dilansir dari Antara.

Dia menuturkannya saat penutupan Silaknas dan Milad Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Ketua Dewan Pakar ICMI tersebut menjelaskan publik ternyata lebih membutuhkan kebijakan yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung.

Hal itu dirasakan Zulkifli saat menjual isu agama dalam arti positif selama delapan bulan berkampanye dalam Pilpres 2019.

"Jadi bukan jualan agama yang diharapkan, tapi apa kebijakan berdampak yang bisa ditawarkan kepada masyarakat," katanya.

"Buktinya ketika menjual isu penista agama tidak seiring dengan hasil pemilu, perolehan suara partai saya PAN malah di urutan ke delapan," ujarnya.

Artinya lagi, kata dia, publik lebih memilih tawaran kebijakan yang berdampak langsung dan siapa yang menawarkan itu lebih mendapat dukungan.

Pada sisi lain, dia juga menilai untuk pertama kali dalam sejarah di Indonesia pada 2019 pelaksanaan pemilu legislatif bersamaan dengan pemilu presiden.

"Ada banyak pelajaran penting dan hebatnya perjuangan yang begitu heroik dengan menjual isu agama, akhirnya capres yang satu sekarang sudah menjadi Menteri Pertahanan, itulah politik yang harus diambil pelajaran karena akhirnya adalah kepentingan," kata dia.

Karena itu, dia menyerukan sudah saatnya semua pihak bersatu memajukan negara ini, namun tentu tidak terlepas sikap kritis dalam mengontrol pemerintahan.

Dia menyerukan ICMI untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. "Sebagai organisasi yang berisi para cendekiawan, ICMI harus mengambil peran lebih strategis dan tidak cukup hanya berteriak-teriak saja karena akan kalah dengan ormas yang begitu banyak," kata dia.

Dia menyampaikan, ICMI bisa mengambil peran strategis dengan membuat konsep Undang-Undang Kekayaan Negara, Sumber Daya Alam, Kehidupan Beragama karena jauh lebih efektif ketimbang berteriak di luar.

Berita terkait
Kader PAN Dukung Zulkifli Hasan, Amien Rais Ngamuk
Amien Rais mengamuk dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional. Ada apa hubungannya dengan Zulkifli Hasan?
Ikut PKS, PAN Tegaskan Oposisi Pemerintah Jokowi
Mengikuti jejak PKS, PAN menegaskan arah politiknya menjadi oposisi pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Usul 1 Komputer Rp 128 M, BPRD DKI: BeIinya Impor
Pengadaan satu set komputer yang diusulkan BPRD DKI Jakarta dengan nilai Rp 128,9 miliar dalam RAPBD DKI akan melalui jalur impor.