PAN: Relawan Rusak Karakter Jokowi dengan Ide 3 Periode

Yang bilang Jokowi ingin presiden 3 periode, yang mendorong Jokowi 3 periode, dengan sendirinya telah merusak karakter Jokowi. Viva Yoga PAN.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi. (Foto: Tagar/DPR RI)

Jakarta - Pihak-pihak yang mendorong Jokowi untuk menjadi presiden tiga periode, termasuk relawan yang punya ide menjodohkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden - calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2024, termasuk yang mengatakan Jokowi ingin tiga periode, otomatis telah merusak karakter Jokowi. Karena ide itu bertentangan dengan aturan hukum, dan Jokowi sendiri sudah lama menolak ide tersebut.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi kepada Antara, Minggu, 20 Juni 2021.  

"Komentar dari siapa pun bahwa Jokowi menginginkan masa jabatan presiden tiga periode, kemungkinan yang bersangkutan bukan saja melakukan framing media yang berkonotasi negatif, tapi sudah menjurus ke character assassination dan perusakan karakter," kata Viva.

Pembunuhan karakter yang dimaksud Viva adalah manipulasi fakta, mencoreng citra, dan membalikkan realitas. 

Pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 amandemen pertama 19 Oktober 1999 menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. 

Itu konstitusi yang dipegang teguh Jokowi, kata Viva. Jokowi sejak tahun 2019 pertama kali wacana presiden tiga periode merebak, sudah menegaskan menolak gagasan tersebut.

"PAN mendukung pernyataan sikap Presiden Jokowi yang telah diungkapkan setahun lalu untuk menolak amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Sikap presiden sudah jelas, terang, konstitusional, dan terekam publik," ujar Viva.

Apabila ada pihak-pihak yang terus mendorong masa jabatan presiden tiga periode, kata Viva, silakan saja. "Namun harus diingat Presiden Jokowi sudah jelas sikapnya, yaitu menolak ide atau wacana tersebut."

Sebaiknya, kata Viva, energi anak bangsa dicurahkan untuk membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan memberantas pandemi Covid-19.


Yang bersangkutan bukan saja melakukan framing media yang berkonotasi negatif, tapi sudah menjurus ke character assassination dan perusakan karakter.


Sebelumnya, elemen masyarakat bersatu menamakan diri Komunitas Jokowi-Prabowo (JokPro) 2024 pada Sabtu, 19 Juni 2021, menggelar syukuran pembentukan Sekretariat Nasional JokPro 2024 untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal JokPro 2024 Timothy Ivan mengatakan Komunitas JokPro 2024 merupakan organisasi relawan yang menghimpun pendukung Jokowi dan Prabowo untuk maju di 2024. JokPro 2024 mendukung Jokowi agar maju kembali sebagai Presiden untuk tiga periode.

Organisasi ini, kata Ivan, diinisiasi dirinya dan Baron Danardono Wibowo yang bertindak sebagai Ketua Umum. Juga terdapat nama Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB) M Qodari menjabat sebagai penasihat.

"Saya dan Pak Baron punya ide yang sama agar Jokowi harus tiga periode. Nah setelah kami ketemu Pak Qodari, tidak hanya Jokowi tiga periode saja, tapi harus Jokowi-Prabowo. Nah, kita nikah itu. Harus Jokowi-Prabowo," kata Ivan.

Sekretariat Nasional JokPro 2024, kata Ivan, adalah rumah bagi para pendukung Jokowi dan Prabowo di seluruh Indonesia. Sekretariat itu terbuka bagi siapa pun yang mendukung maupun yang tidak setuju sebagai tempat berdiskusi.

"Ini rumah relawan di seluruh Indonesia yang mau diskusi. Mau setuju atau tidak setuju, monggo kita diskusi," ujar Ivan. []


Baca juga: PDIP Tanggapi Relawan Jokowi - Prabowo Capres Cawapres 2024






Berita terkait
Opini: Jokowi - Prabowo 2024
Tulisan ini bukan untuk mencari muka atau menjerumuskan Jokowi. Murni membahas munculnya aspirasi politik dari rakyat pengusung JokPro 2024.
Istana Menanggapi Relawan Jokowi - Prabowo Pilpres 2024
Relawan Sekretariat Nasional JokPro menjodohkan Jokowi dan Prabowo sebagai capres-cawapres 2024. Ini tanggapan Fadjroel Rachman dari Istana.
Guntur Romli: Pengusul Jokowi 3 Periode Pengkhianat Reformasi
Saya menolak Jokowi-Prabowo 2024. Politik identitas bukan karena capres, tapi politisasi SARA siapa pun capresnya - Mohamad Guntur Romli.