Pakar UGM: Pemda DIY Perlu Antisipasi Perubahan Hidrologi

Pembangunan marak di Yogyakarta. Pemda DIY diminta mengantipasi perubahan hidrologi untuk meminilisir limpasan air.
Ilustrasi Banjir (Foto: Pixabay)

Yogyakarta - Pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Yogyakarta secara masif akan mengubah karakteristik hidrologi. Dengan demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk mengantisipasi perubahan hidrologi yang terjadi.

Pakar Hidrologi Departemen Teknik Sipil UGM, Rachmad Jayadi mengatakan, perubahan yang akan terjadi akibat pembangunan infrastruktur adalah permukaan tanah akan semakin rapat, sehingga ketika hujan turun, sebagian besar airnya akan menjadi limpasan atau run off. Ketika pembangunan semakin luas, maka air limpasan dari hujan akan semakin besar.

Baca Juga:

Upaya yang sudah dilakukan dinas terkait adalah membuat sumur resapan dan sistem biopori. "Tapi itu hanya bisa digunakan untuk skala kecil," ujarnya, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Menurut dia, peningkatan luas lahan yang terdampak pembangunan infrastruktur tidak cukup hanya dengan dibuatnya biopori ataupun sumur resapan. Oleh karena itu, sebelum pembangunan besar-besaran dimulai butuh regulasi khusus supaya tidak terjadi banjir.

Mungkin ini hal baru tetapi ada dampaknya dan jelas butuh biaya karena ada pembangunan.

Pemerintah diminta untuk membuat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) banjir. "Saya kira sudah waktunya," katanya.

AMDAL khusus ini, lanjut Jayadi, merupakan antisipasi bencana banjir yang perlu dilakukan di tahap perencanaan pembangunan. Peruntukan AMDAL banjir sangat penting, tidak hanya diterapkan dalam pembangunan oleh pemerintah, tapi juga pihak swasta. Terlebih secara teori, ilmu hidrologi sudah sangat memadai didukung dengan teknologi yang semakin canggih.

Baca Juga:

"Mungkin ini hal baru tetapi ada dampaknya dan jelas butuh biaya karena ada pembangunan, tapi biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari pada baru terjadi banjir bandang baru ditangani," katanya.

Jayadi menyebut, kebijakan tersebut harus segera diterapkan, jika tidak diterapkan maka masyarakat lah yang akan terus dirugikan. Saat ini, di dalam AMDAL memang sudah menyinggung dampak banjir, namun masalah itu belum ditindaklanjuti dengan kajian yang detail.

"Sudah saatnya membuat AMDAL khusus untuk dampak banjir, tata cara, pedomannya, nanti bisa dibangun bersama antara pemerintah, swasta, dan juga masyarakat kampus," imbuhnya. []

Berita terkait
Jateng Bersiap Hadapi Bencana di Musim Hujan Imbas La Nina
Fenomena La Nina akan membuat musim hujan datang lebih awal dan lebih lama. Sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan Pemprov Jateng.
Potensi Tsunami, Desa Tangguh Bencana Banyuwangi Diaktifkan
BPBD Banyuwangi mendata ada 4 desa di Banyuwangi masuk risiko tinggi terdampak tsunami. Sehingga Desa Tangguh Bencana diaktifkan.
Risma Cek Kesiapan Alat Kebencanaan Antisipasi Cuaca Ekstrem
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin memastikan seluruh peralatan penanganan kebencanaan tidak ada yang rusak dan siap digunakan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.