Pakar Ingatkan Masyarakat Perlu Adaptasi dengan Perkembangan AI

Pakar teknologi informasi Ahmad Faizun mengingatkan masyarakat untuk perlu beradaptasi dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Pakar Ingatkan Masyarakat Perlu Adaptasi dengan Perkembangan AI. (Foto: Tagar/iStock)

TAGAR.id, Jakarta - Pakar teknologi informasi Ahmad Faizun mengingatkan masyarakat untuk perlu beradaptasi dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang makin pesat dan berpotensi mengancam sejumlah lapangan pekerjaan.

Menurutnya, perubahan besar sedang terjadi ketika AI mempunyai kecerdasan memahami, mensintesis dan menyimpulkan informasi yang berlawanan dengan kecerdasan yang ditunjukkan oleh manusia maupun hewan.

"Perubahan ini tidak dapat dihindari, namun banyak karyawan merasa khawatir karena takut posisinya akan digantikan oleh teknologi dalam waktu lima tahun," ujar Faizun dalam pernyataan di Jakarta, Minggu, 19 Juni 2023.


Seperti penerjemah, paralegal, pegawai negeri di tingkat birokrat atau administrasi, pekerja pabrik untuk produk noncustomized.


Faizun pun menilai kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi penting agar perkembangan AI tidak berdampak negatif, salah satunya melalui kursus dengan pendekatan sains agar pekerja dapat lebih kompetitif dan mempunyai daya saing.

"Mengambil pendidikan dan kursus yang tepat akan membantu Anda mengatasi pergolakan yang akan terjadi saat kita beralih ke masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi," ujarnya.

Ia memastikan keterampilan tambahan itu akan bermanfaat saat memasuki dunia kerja karena pemberi kerja akan melihat pekerja sebagai aset maupun sumber daya tambahan yang tidak akan tergantikan oleh pekerjaan teknologi.

Selain itu, Faizun juga mengingatkan perlunya penelitian tambahan untuk mengetahui pekerjaan yang kemungkinan besar diotomatisasi di masa mendatang dan antisipasi dari sisi penguatan sumber daya manusia.

"Sekitar setengah dari semua bisnis telah mulai mengadopsi beberapa bentuk AI ke dalam operasi mereka untuk mengotomatiskan proses, memangkas biaya, dan mengurangi staf," ujarnya.

Ia pun memproyeksikan profesi yang di masa mendatang yang kemungkinan akan tergerus oleh keberadaan teknologi AI atau robot adalah pekerjaan dengan tugas rutin dan perintah berulang.

"Seperti penerjemah, paralegal, pegawai negeri di tingkat birokrat atau administrasi, pekerja pabrik untuk produk noncustomized," kata ahli keamanan siber ini.

Sementara profesi di masa depan yang mampu bertahan atau kemungkinan kecil digantikan oleh AI adalah pekerjaan yang memiliki banyak kreativitas atau proses peningkatan, seperti artis, dokter atau politisi.

Selain itu, para pembuat kebijakan pemerintah, ilustrator, analis, serta pekerjaan yang bertindak out of the box dan memiliki intuisi yang tak dapat dilihat oleh AI juga dapat bertahan kedepannya.

Kemudian, terdapat juga profesi yang dapat beradaptasi dengan AI, antara lain Data Scientist, Machine Learning Specialist, Big Data dan Analytical Specialist dan profesi lainnya, seperti akuntan, auditor serta spesialis keamanan informasi.

"Mengapa profesi ini dapat berjuang dan memenangkan masa depan? AI dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan karier karena mereka adalah pengadopsi awal dan pengguna berat teknologi AI," ujarnya. []

Berita terkait
Kementerian BUMN RI Gandeng Tokopedia Luncurkan ‘Rumah BUMN’ Demi Akselerasi Target 30 Juta UMKM Digital
Halaman khusus berisi kumpulan produk UMKM binaan Kementerian BUMN RI ‘Rumah BUMN’ resmi diluncurkan di Tokopedia, Selasa, 13 Juni 2023.
Menjawab Tren Kerja Yang Berkembang Lenovo Luncurkan Digital Workplace Solution
Lenovo meluncurkan DWS yaitu portofolio terbaru untuk layanan teknologi terkelola yang terdiri dari alat-alat dan sistem pintar
LPDP Persiapan Keberangkatan Angkatan 203 Dukung Transformasi Digital di Yogyakarta dengan Penyuluhan QR Code Bagi Pelaku UMKM
Peserta Persiapan Keberangkatan Angkatan 203 (PK-203) penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dinamakan Ganda Aksata.
0
Pakar Ingatkan Masyarakat Perlu Adaptasi dengan Perkembangan AI
Pakar teknologi informasi Ahmad Faizun mengingatkan masyarakat untuk perlu beradaptasi dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI).