Jakarta - Pakar Komunikasi Politik, Emrus Sihombing mendesak para Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan hasil kinerjanya. Musababnya, kata dia, publik selama ini menunggu hal tersebut.
"Karena kita tidak menerima tugas pokok yang dilakukan dan capaian-capaiannya. Harusnya, tugas pokok dan capaian itu disampaikan ke ruang publik. Tidak sekadar disampaikan dalam bentuk keputusan dan lain-lain," ujar Emrus saat saat dihubungi Tagar lewat sambungan telepon, Selasa, 3 November 2020.
Sulit untuk mengatakan apakah mereka produktif apa tidak. Karena pegangan publik tidak ada
Emrus menjelaskan, para Stafsus Milenial Jokowi harus mensosialisasikan kinerjanya lantaran mereka termasuk pejabat publik dan digaji dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sehingga, kinerja para stafsus milenial tersampaikan secara periodik dan tak mengundang pertanyaan dari masyarakat.
"Sulit untuk mengatakan apakah mereka produktif apa tidak. Karena pegangan publik tidak ada. Kita dan publik berhak tahu tugas dan capaian yang dilakukan para staf khusus," ucapnya.
Sementara, analis politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan publik tidak menganggap dan merasakan keberadaan Stafsus Milenial Presiden Jokowi.
"Dianggap antara ada dan tiada, keberadaan mereka tiada dirasakan," kata Pangi kepada Tagar, Senin, 2 November 2020.
Senada dengan Emrus, Pangi menilai hal demikian lantaran masyarakat belum tahu ihwal apa saja kontribusi yang telah dilakukan para stafsus milenial tersebut sejauh ini.
- Baca juga: Stafsus Milenial Dinilai Gagal Terjemahkan Perintah Jokowi
- Baca juga: Tak Terlihat Bantu Jokowi, Stafsus Milenial Harus Dievaluasi
"Kalau saya lihat, saya baca dan saya perhatikan, penilaian publik terhadap kinerja stafsus milenial belum terlalu memuaskan, bahkan sejauh ini publik tidak tahu apa kontribusi, apa yang sudah dilakukan, apa bukti kerja nyata dari stafsus milenial," tutur dia. []