Jakarta - Memakai pakaian dengan belahan dada terbuka lebar, seorang wanita tidak diperbolehkan masuk ke dalam pesawat yang tak lama lagi akan terbang. Gaya berbusana wanita bernama Kayla Eubanks itu dianggap cabul.
Kayla yang merekam peristiwa itu dalam bentuk video menyebarkannya di akun Twitter.
"Hei kalian semua, saya dikeluarkan dari penerbangan [maskapai] Southwest Airlines karena payudara saya 'cabul, saru, dan tidak sopan'," kicau Kayla di akun Twitternya, dikutip dari laman Daily Star, Sabtu, 14 November 2020.
Peristiwa itu berawal ketika Kayla yang sudah berada dalam pesawat dikeluarkan oleh salah satu staf maskapai menuju pintu boarding lounge. Kayla yang mengenakan busana berjenis bralette leher halter dianggap cabul dan tidak sopan oleh staf tersebut.
Staf Southwest Airline itu meminta agar Kayla menutupi dadanya yang terbuka lebar. "Saya diberitahu bahwa penumpang lain mungkin saja tersinggung ketika melihat saya dengan pakaian ini," sambung Kayla.
Tak terima diperlakukan seperti itu, Kayla merekam proses ketika dirinya tak diperbolehkan naik pesawat. Selama 30 menit wanita keturunan kulit hitam itu berdebat dengan staf yang juga berkelamin wanita.
Ia meminta diperlihatkan kebijakan maskapai yang membuatnya telah dianggap tidak sopan.
Beruntung saat itu kapten maskapai menemui Kayla yang sedang beradu argumen dengan seorang staf. Kapten itu mendekati Kayla dan mencoba untuk mendinginkan suasana.
"Mereka membenci Anda [Kayla], karena Anda terlihat cantik," kata sang kapten bertindak persuasif.
"Jika mereka memilikinya peraturan yang mengharuskan Anda menutupi [bagian dada], apakah Anda bersedia melakukan itu?" tanya sang kapten kepada Kayla.
Kapten pesawat itu kemudian meminjamkan salah satu tshirtnya jika Kayla tidak membawa pakaian untuk menutupi dadanya yang terbuka.
Tak lama, Kayla mengunggah foto selfie mengenakan tshirt biru yang dipinjamkan sang kapten. Namun, ia mengaku melepasnya di tengah penerbangannya pada Selasa 10 November 2020 waktu setempat. Tshirt itu kemudian dikembalikan ke sang kapten saat mendarat di bandara tujuannya.
Maskapai itu kemudian memberikan penyataannya atas apa yang terjadi dalam penerbangan yang menimpa Kayla.
"Karyawan kami bertanggung jawab atas kenyamanan semua orang dalam penerbangan," tulis pernyataan maskapai kepada Daily Dot.
"Kami melakukan yang terbaik untuk aturan yang berpusat kepada lingkungan keluarga, dan kami meminta pelanggan untuk terus menilai kebijakan yang diterapkan maskapai saat penerbangan,"
"Mengenai kebijakan kami, setiap situasi sangat berbeda, dan staf kami bertanggung jawab untuk mematuhi Aturan Penerbangan, yang tersedia di situs web kami,"
"Pelanggan [Kayla] diizinkan untuk melakukan perjalanan sesuai dengan tujuan perjalanannya, dan kami juga menghubungi dia secara langsung untuk meminta maaf atas pengalaman ini. Ia juga mendapatkan uang sebesar harga tiket yang dibeli sebagai niat baik kami," demikian keterangan maskapai.