Gerindra Dibuat Rasa PKI, PA 212: Pecat Arief Poyuono

Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin saran: Gerindra pecat Arief Poyuono karena menyebut isu kebangkitan PKI merupakan kabar bohong alias hoaks
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin meminta Arief Poyuono dipecat dari Geridra karena menyatakan isu kebangkitan PKI hanya kabar bohong. (foto: Tagar/dok. probadi).

Bekasi - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin menyarankan petinggi Partai Gerindra untuk memecat Arief Poyuono yang saat ini tercatat masih menjabat sebagai wakil ketua umum di partai berlogo kepala garuda itu. 

Musababnya, Novel merasa jengkel dengan pernyataan Arief Poyuono yang belum lama ini menyebutkan bahwa isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) hanyalah hoaks alias kabar bohong. Akibat Poyuono berkata demikian, belum lama ini linimasa Twitter diramaikan dengan trendingnya tagar #TenggelamkanGerindra.

Saya mewakili alumni PA 212 meminta Poyuono dipecat, karena Gerindra dibuat rasa PDIP, bahkan dibuat rasa PKI.

Novel juga mengaku sempat mendapatkan informasi dari Jubir Gerindra Habiburokhman, perihal pernyataan Poyuono tidak bisa mewakili sikap partai.

Baca juga: Arief Poyuono Sebut Isu Jokowi PKI Dimunculkan Kadrun

"Saya barusan sudah dapat klarifikasi langsung dari Habiburokhman, itu (Poyuono) tidak sama sekali diperkenankan mengatasnamakan Gerindra. Saya mewakili alumni PA 212 meminta Poyuono dipecat, karena Gerindra dibuat rasa PDIP, bahkan dibuat rasa PKI," kata Novel Bamukmin kepada Tagar, Rabu malam, 17 Juni 2020.

Seandainya tidak dipecat, mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu menyarankan Arief Poyuono untuk melompat saja ke PDI Perjuangan, yang ia nilai partai moncong kepala banteng terlalu pro dengan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP.

"Poyu harus buktikan dong jangan sebar hoaks, bukti PKI bangkit nyata RUU HIP bukti yang terkuak dengan nyata, apa masih mau dipungkiri. Atau Poyuono ikuti arahan Fadli Zon untuk segera balik ke PDIP yang memang cocok bergabung penampung anak PKI," ucapnya.

Kemudian, Novel merasa kesal dengan pernyataan menyoal pihak penentang pemerintah atau oposan langsung dicap kadrun. Dia menduga Poyuono merupakan bagian dari neo-PKI. Baginya, label kadrun sejak lama memang disematkan oleh para komunis yang berseberangan dengan kaum agamais di Indonesia.

"Maka bisa diduga kuat Poyuono adalah pendukung PKI atau memang neo-PKI? Dan Poyuono juga telah menyebarkan rasa kebencian di media sosial dengan penghinaan yang berseberangan adalah kadrun. Padahal perkataan kadrun yang saya dapat dari para ulama, itu sudah ada di zaman PKI (lama), dialamatkan kepada para ulama dan umat Islam serta kurunan Arab yang melawan komunis," kata dia. 

Baca juga: Gerah Pelabelan Kadrun, PA 212: Mereka neo-PKI

Sebelumnya, Arief Poyuono berpendapat, menyeruaknya isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia memang sengaja diembuskan untuk mendelegitimasi Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Arief menyebut kelompok yang memunculkan isu PKI adalah kadrun.

Kemudian, dia menduga isu PKI sengaja diembuskan oleh orang yang ingin mengacaukan suasana, tidak ingin Indonesia damai, terus berupaya untuk mendiskreditkan pemerintahan yang sah. Arief Poyuono berani menjamin, organisasi terlarang itu tidak akan bangkit lagi.

"Yang pasti ini adalah kadrun. Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, yang selalu ingin mengacau, yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI. Kebangkitan PKI tidak ada. Siapa yang PKI? Sangat dijamin (tidak ada). Nanti gerakan buruh lebih kencang disebut PKI, kacau kan. Enggak ada PKI," kata Arief Poyuono dalam akun YouTube Kanal Anak Bangsa, seperti dilihat Tagar, Rabu, 17 Juni 2020. []

Berita terkait
Kritik Jokowi Dicap Kadrun Cerminan Rendah Adab
Pengamat Politik Ujang Komarudin membenarkan sebutan kadrun dilontarkan para pendukung pemerintah Jokowi kepada para pengkritik.
Ada Isu PKI, Muhammadiyah Kirim Tim Jihad Kawal RUU HIP
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengirim tim jihad konstitusi kawal RUU HIP lantaran ada isu PKI.
Roy Suryo Desak Sejarawan Ikut Luruskan Sejarah PKI
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo telah mendesak sejarawan untuk ikut andil meluruskan tentang PKI di Wikipedia.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.