Jakarta - Persaudaraan Alumni (PA) 212 mempertanyakan tindakan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menurunkan baliho Imam Besar (IB) Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Apa salahnya baliho IB HRS yang hanya mengucapkan ahlan wa sahlan IB HRS dan revolusi akhlak, yang mana revolusi akhlak adalah realisasi yang benar dari Pancasila itu sendiri sebagai perwujudan Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar Wasekjend PA 212 Novel Bamukmin kepada Tagar, Sabtu, 21 November 2020.
Padahal diduga adalah menjalankan misi komunisme, karena hanya PKI yang anti ulama.
Dia pun menduga, penurunan baliho Rizieq dilakukan oleh pihak yang justru malah membenci Pancasila. Novel juga mengatakan, tindakan itu sebagai misi dari menjalankan roda Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca juga: Baliho Rizieq Shihab Dicopot TNI, PA 212: Rakyat Dijadikan Musuh
"Patut diduga penurunan baliho IB HRS adalah orang yang sangat benci Pancasila dengan berlindung di balik kedok Pancasila. Padahal diduga adalah menjalankan misi komunisme, karena hanya PKI yang anti ulama," ucap Novel Bamukmin.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengklaim memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.
Bahkan, ia mengancam untuk membubarkan FPI jika tak taat terhadap hukum. Kabar penurunan baliho itu sebelumnya viral setelah video yang orang berbaju loreng melakukan aksinya.
Baca juga: Rizieq Shihab Bermanuver Kacaukan NKRI, IPW Senang TNI Copot Baliho
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," kata Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 November 2020.
Seperti diketahui, beredar video pada Kamis, 19 November 2020, sebuah baliho berwajah Habib Rizieq Shihab diturunkan lima orang berpakaian loreng. Baliho ini tampak diturunkan saat hari sudah gelap. TNI menyatakan itu adalah operasi bersama. []