Kupang - Meski sudah dibekukan oleh pemerintah sejak 2017 lalu, organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) masih bebas beroperasi dan menggelar sejumlah kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini sesuai pengamatan dari Gerapan Pemuda (GP) Ansor NTT terhadap aktivitas organisasi tersebut.
"Mereka (HTI) masih beroperasi di NTT, khususnya di Kota Kupang layaknya organisasi lainnya yang belum dibubarkan," kata Ketua GP Ansor NTT Ajhar Jowe, dikutip dari Antara, Selasa 5 November 2019.
Menurut Ajhar, phaknya melalukan evaluasi dan pemantauan terhadap organisasi tersebut selama 2019. Di mana sebanyak empat kali organisasi radikal tersebut di Kota Kupang menggelar diskusi dan salat bersama.
Kami menilai gerakan masif HTI di NTT menjadi ancaman besar
Pihaknya pun sudah melaporkan hal itu ke pihak kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) guna mencegah penyebaran kelompok radikal itu.
"Kami takut ini nanti jadi pemicu munculnya organisasi ini di NTT, khususnya di Kota Kupang. Kami sudah laporkan ke pihak kepolisian juga soal kasus ini," tambah dia.
Dalam menggelar kegiatan, HTI disebut, menghadirkan sejumlah warga yang dibuat per kelompok, perempuan sendiri dan laki-laki tersendiri.
"Kami menilai gerakan masif HTI di NTT menjadi ancaman besar akan tumbuh berkembang menjadi besar, dan dikhawatirkan dapat mengganggu kerukunan umat beragama di NTT ini," katanya.
Ajhar menyarankan BIN dan Polda NTT segera menyikapi secara serius, sebab jika dibiarkan akan berdampak dan menimbulkan kecemasan bagi masyarakat.[]
