Optimis Menang, PSI Janji Akan Bersih-Bersih DPR dan DPRD

'Komitmen PSI untuk melakukan bersih-bersih DPR dan DPRD bukan cara PSI jualan agar bisa menang di Pileg 2019.'
Para kader dan calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai acara seminar bertema "Bangsa Bersih dari Korupsi dan Kebangkitan Budaya Nusantara" di Bandung, Senin (10/12/2018). (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 10/12/2018) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berjanji akan melakukan gerakan bersih-bersih DPR dari tindakan korupsi yang saat ini banyak menjerat anggota DPR ataupun DPRD apabila menang dalam Pemilihan Legislaif 2019.

Janji tersebut dipastikan akan dilakukan PSI karena penumpasan korupsi menjadi salah satu visi dan misi PSI, dan terutama partai ini lahir dilatarbelakangi oleh kegeraman terhadap perilaku koruptif para politisi di Indonesia.

"Komitmen PSI untuk melakukan bersih-bersih DPR dan DPRD bukan cara PSI jualan agar bisa menang di Pileg 2019, ini benar-benar fokus PSI terhadap isu korupsi," tutur Donny Wiguna anggota PSI di sela seminar Bangsa Bersih dari Korupsi dan Kebangkitan Budaya Nusantara, di Bandung, Senin (10/12).

Donny Wiguna calon legislatif DPR RI Dapil Jabar 1 (Kota Bandung dan Cimahi).

Menurut Donny, sebenarnya korupsi bukan sekadar hal-hal yang berkaitan dengan penyelewenangan jabatan dan usaha memperkaya diri sendiri atau kelompok. Korupsi juga diartikan sebagai perilaku dimana moral dikesampingkan, tidak peduli soal benar dan salah. 

Hal tersebut merujuk pada definisi corrupt dari arti korupsi dari Mirriam Webster. Artinya dalam pengertian korupsi Mirriam Webster tersebut, segala hal dimana kesalahan moral diabaikan adalah suatu korupsi.

"Perilaku seperti menjual barang yang tidak layak pakai, menimbang dengan takaran yang salah atau mengajarkan agama dengan tafsir yang salah dan mendikte demi kepentingan pemuka agama, itu juga suatu korupsi meski bukan pidana. Tetapi hal tersebut sudah terjadi masif di kehidupan kita (nyaris menjadi budaya)," katanya.

Di tempat yang sama, calon legislatif  Dapil Jabar 1 dari PSI, Ariyo Bimmo menambahkan isu korupsi (pemberantasan korupnsi) diklaim PSI bukan sebagai alat jualan janji politik PSI agar bisa menang di Pileg 2019. Tetapi, benar-benar sebagai DNA atau gen-nya PSI. Sehingga, menang ataupun tidak menang di Pileg 2019 PSI tetap akan fokus pada isu korupsi ini.

"Hal yang paling sederhana kita lakukan adalah dari diri kita sendiri dan partai. Dari awal rekrutmen sampai kampanye PSI sama sekali tidak meminta mahar ataupun bentuk apa pun kepada para calegnya dan ini akan terus kita lakukan," tambahnya.

Artinya, terang Ariyo, isu korupsi ini bagi PSI bukan hanya wacana tetapi sudah menjadi gen, visi dan misi PSI serta sudah dilakukan oleh kader PSI itu sendiri. Untuk itulah kader PSI termasuk caleg-nya akan turut serta memberantas korupsi dan membenahi kondisi DPR dan DPRD yang koruptif.

"Pertama kita akan bersih-bersih DPR, DPRD karena pandangan kita bagaimana produk hukum apabila DPR DPRD yang membuatnya masih saja kotor (koruptif). Untuk itulah, kita sangat berharap akan semakin banyak orang baik yang masuk parlemen dan PSI akan menjadi bagian dari orang baik tersebut," tutupnya. []

Berita terkait
0
Cara Agar Tetap Jelang Puncak Haji 2022, Ini Tipsnya
Kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas rata-rata 40-46 derajat celcius. Selain panas, kelembaban udara juga sangat rendah.