Untuk Indonesia

Opini: Stop Provokasi Soal Haji

Disiplin terhadap protokol kesehatan dan aturan pemerintah, kunci Indonesia keluar dari pandemi Covid-19. Stop provokasi soal haji - Irma Chaniago.
Ilustrasi - Ibadah Haji di Tanah Suci Mekkar Arab Saudi. (Foto: Tagar/Pexels/Konevi)

Oleh: Irma Suryani Chaniago*


Kasus corona di Kudus sangat memprihatinkan. Jumlah kasus corona setelah hari raya Idul Fitri melonjak 30 kali lipat dalam waktu sepekan. Jumlah kasusnya terus meningkat. Bahkan dari 132 desa yang ada di Kudus, 60 desa sudah diserang virus tersebut.

Rakyat Indonesia harus sadar bahwa ketidakdisiplinan mereka terhadap aturan pemerintah untuk tidak mudik, tidak berkerumun, dan tetap memakai masker meskipun telah divaksin, merugikan diri sendiri, keluarga, orang lain, dan pemerintah. Kenapa saya sebut merugikan pemerintah? Andai saja kita disiplin terhadap semua aturan pemerintah terkait dengan protokol kesehatan, tentu Indonesia akan menjadi salah satu negara yang dikategorikan telah mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut.

Persoalan aturan baru Arab Saudi tentang kewajiban penggunaan vaksin buatan Amerika dan Eropa, saya pribadi menilai itu keputusan politis. Karena faktanya semua jenis vaksin Covid -19 dari negara mana pun belum ada yang mampu mencegah virus tersebut menjangkiti orang, meskipun orang tersebut telah mendapatkan dua kali vaksinasi. Mau bukti? Jika benar vaksin buatan Amerika dan Eropa yang terbaik, tentu Amerika sudah keluar dari pandemi ini.

Mari kita lihat fakta 10 negara dengan kasus tertinggi Covid-19 di dunia, peringkat tertinggi justru Amerika dengan total kasus: 23.143.197, meninggal: 385.249, dan sembuh: 13.680.461. India total kasus: 10.479.913, meninggal: 151.364, dan sembuh: 10.110.710. Brasil total kasus: 8.133.838, meninggal: 203.617, dan sembuh: 7.207.483. Rusia total kasus: 3.425.268, meninggal: 62.273, sembuh: 2.800.675. 

Inggris total kasus: 3.118.518, meninggal: 81.960, sembuh: 1.406.967. Perancis total kasus: 2.786.838, meninggal: 68.060, sembuh: 203.072. Turki total kasus: 2.336.476, meninggal: 22.981, sembuh: 2.208.451. Italia total kasus: 2.289.021, meninggal: 79.203, sembuh: 1.633.839. Spanyol total kasus: 2.111.782, meninggal: 52.275. Jerman total kasus: 1.941.119, meninggal: 42.097, sembuh: 1.545.500.


Pintu surga terbuka atau tertutup tidak ditentukan hanya dari ibadah haji.


Tolong dibaca dan dicerna baik-baik. Vaksin apa yang 10 negara tersebut gunakan? Jadi menurut saya, janganlah kita berburuk sangka terhadap kualitas vaksin yang saat ini Indonesia gunakan. Vaksin yang digunakan Indonesia sudah tepat dilihat dari kualitas, harga, minimnya efek samping, dan tentu tingkat kesulitan penyimpanan vaksin.

Pintu surga terbuka atau tertutup tidak ditentukan hanya dari ibadah haji. Yang lebih utama adalah iman dan ketakwaan seseorang dalam menjalankan agamanya. Karena haji itu hanya wajib bagi yang mampu. Lalu bagaimana dengan yang tidak mampu jika berhaji dijadikan syarat terbuka dan tertutupnya pintu surga? Jika hanya ingin bertemu dengan Allah, bukankah setiap kita melakukan salat kita bertemu Allah juga? 

Coba baca baik-baik Surat Al-Baqarah ayat 115 yang berbunyi: “Wa lillāhil-masyriqu wal-magribu fa ainamā tuwallụ fa ṡamma waj-hullāh, innallāha wāsi'un 'alīm”. Terjemahan artinya, ”Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Jadi cuma oknum-oknum yang beragama tapi kurang ilmu sajalah yang berpikir jika tidak berhaji, tertutup pintu surga bagi seseorang.

Dalam kesempatan ini saya mengimbau, stop provokasi dan goreng-menggoreng isu. Jangan bicara jika tidak berdasarkan data dan belum cukup ilmu agama. Belajar saja dulu baik-baik untuk bisa menjadi imam bagi keluarga. Nanti setelah dirasa cukup berilmu, baru bicara kepada publik, agar setiap kata yang keluar bermanfaat. Bukan sebaliknya, membawa mudarat. 

Mari kita dukung pemerintah untuk mencarikan solusi terkait syarat vaksin yang digunakan untuk jemaah haji Indonesia. Semoga produsen vaksin yang kita gunakan segera mendapatkan pengakuan WHO dan lobi pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi berhasil baik, sehingga tahun depan, 2022, kita tidak memiliki halangan lagi untuk bisa menunaikan ibadah haji.

*Politisi Partai NasDem


Baca juga: Hidayat Nur Wahid: Audit Dana Haji untuk Hilangkan Fitnah






Berita terkait
PAN Desak Kemenag Berikan Penjelasan Soal Batalnya Haji 2021
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mendesak Kementerian Agama memberikan penjelasan resmi terkait pembatalan pengiriman jemaah haji 2021.
Prosedur Pengembalian Setoran Lunas Haji 2021 yang Batal
Calon jemaah haji batal berangkat tahun ini dan sudah melunasi Bipih, dapat mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasan.
Muhadjir Effendy: Pemerintah Jamin Pengelolaan Dana Haji Berjalan Baik
Menko PMK mengatakan, pengelolaan dana haji dilaksanakan dengan sangat profesional, prudent, penuh kehati-hatian dan semuanya aman.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.