Opini: Revolusi Mental Antara Ada dan Tiada

Jujur, saya sangat ngeri melihat kualitas pendidikan di era Presiden Jokowi: liberal, komersial dan bobrok - Tulisan opini akademisi UGM
Ilustrasi Pendidikan. (Foto: Tagar/ Freepik)

Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada

Kritik Surya Paloh terhadap Presiden Jokowi soal program Revolusi Mental yang belum berjalan maksimal, memang benar adanya. 

Revolusi Mental di era Presiden Jokowi ini hanyalah jargon-jargon politik tanpa makna. Presiden Jokowi tidak punya konsep dan implementasi yang jelas dan nyata.

Namun, Surya Paloh sebaiknya, terlebih dahulu, merevolusi mental kader-kadernya, teruatama Johnny G Plate, agar tidak merampok uang negara. Buruk muka, cermin dibelah.

Revolusi Mental hanyalah meniru terminologi yang pernah disampaikan Bung Karno di masa lalu, yaitu Nation Character Building. Sekali lagi, di era Presiden Jokowi, Revolusi Mental hanyalah program recycling tanpa konsep.


Jujur, saya sangat ngeri melihat kualitas pendidikan di era Presiden Jokowi: liberal, komersial dan bobrok.


Revolusi Mental paling efektif dijalankan di Sekolah dan Kampus. Tidak usah muluk-muluk, bebaskan Sekolah dan Kampus, terutama Sekolah dan Kampus Negeri, dari cengkeraman Politisasi Agama: radikalisasi dan Intoleransi. Sehingga, anak didik bisa berpikir kritis, terbuka dan objektif dan berperilaku jujur dan kultural.

Sayangnya, sistem pendidikan nasional di era Presiden Jokowi sangat liberal dan komersial dan diacak-acak sana-sini, sehingga biaya pendidikan begitu sangat mahal dengan kualitas mbel gedhes.

Hancurnya sebuah negara utamanya disebabkan oleh bobroknya sistem pendidikannya.

Tidak usah muluk-muluk, simpel saja. Kata Albert Einstein, simple is always the best. Pemerintah berpikir begitu rumit soal pendidikan nasional, menunjukkan, bahwa sebenarnya pemerintah tidak paham. Orang yang yang berpikir dan berbicara rumit, hanyalah orang yang sedang akting menutupi ketidaktahuannya.

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, adalah sebuah konsep pendidikan yang natural, kultural dan indrawi ala Ki Hadjar Dewantara, banyak diadopsi negara-negara maju, namun di-lepeh di negeri sendiri.

Jujur, saya sangat ngeri melihat kualitas pendidikan di era Presiden Jokowi: liberal, komersial dan bobrok. []

Berita terkait
Opini: Revolusi Mental, Mana Hasilnya?
Revolusi Mental adalah program yang sangat realistis saya menagih janji politik Pak Jokowi tentang program revolusi mental. Bagas Pujilaksono.
Menko PMK, Transportasi Umum, dan Revolusi Mental
Muhadjir Effendy menceritakan pengalamannya menumpangi MRT. Menurutnya fasilitas MRT sudah sangat modern, rapih, tertib, dan aman.
Kemendagri Selenggarakan Rapat Kerja Sinergitas Gerakan Nasional Revolusi Mental
Kemendagri adakan Raker Sinergitas Urusan Kesatuan Bangsa Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental & Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di daerah.
0
Polisi RW Berperan Aktif Ciptakan Pemilu Damai 2024, Aktivis Dukung Penuh Jangan Lagi Ada Polarisasi
Hari menegaskan lagi bahwa menjaga kondusifitas keamanan tidak hanya satu insititusi atau satu kelompok.