Untuk Indonesia

Opini: Indonesia Konsisten Mengawal Kemerdekaan Palestina

Posisi Indonesia dan negara-negara Islam besar terhadap kedaulatan negara Palestina, Indonesia konsisten mengawal kemerdekaan Palestina.
Ilustrasi - Anak-anak Palestina. (Foto: Tagar/Antara)

Oleh: Irma Suryani Chaniago* 


Posisi Indonesia dan negara-negara Islam besar terhadap kedaulatan negara Palestina. 

Sejak merdeka sampai dengan saat ini Indonesia tetap konsisten mengawal kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Bahkan untuk menjaga konsistensi tersebut Indonesia tidak pernah menjalin hubungan diplomatik dengan entitas Israel.

Indonesia tidak memiliki hubungan kenegaraan “government to government” (G2G) apa pun dengan Israel, baik dalam hubungan ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain. Begitulah cara dan sikap Indonesia dalam menjalankan konstitusi negaranya yang tertuang dalam Batang Tubuh Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Konsistensi yang dipegang teguh oleh Indonesia ini bukan tidak ada godaan, godaan itu dilakukan oleh para Pelobi Yahudi (lobbier) baik dari dalam maupun dari luar Indonesia. Mereka terus bekerja dan berusaha keras mendorong, mendesak bahkan mengiming-imingi Indonesia dengan investasi agar Indonesia mau membuka keran kerja sama dengan Israel, dan hasilnya sampai saat ini para pelobi tersebut gigit jari karena Indonesia tetap konsisten menjaga kehormatan konstitusinya.

Harus diakui, ada saja oknum-oknum rakus di dalam negeri yang tidak paham konstitusi, coba-coba untuk mengkhianati konsistensi negara. Oknum tersebut mencoba mendorong Menteri Luar Negeri untuk memberikan calling visa pada Israel demi mendapatkan fee dan iming-iming investasi yang disodorkan Israel. Alhamdulilah Menlu perempuan Indonesia yang tangguh dan cerdas Retno Marsudi dengan tegas menolak untuk melakukan itu, bravo dan salut untuk beliau.

Pertanyaannya kenapa Indonesia tetap konsisten untuk tidak memberi ruang kerja sama apa pun dengan Israel?

Sebab, dengan menjalin hubungan diplomatik atau hubungan kenegaraan secara resmi dengan Israel, itu berarti sama saja Indonesia mengakui eksistensi Israel terhadap Palestina.

Langkah Indonesia sudah tepat, konsisten untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.




Rakyat Indonesia harus tahu bagaimana konsistensi tersebut dijalankan pemerintah dalam mengawal kemerdekaan Palestina. Kita bukan negara Islam, kita negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Kita negara yang ikut menjaga perdamaian dunia sesuai dengan konstitusi kita, tapi kita bukan negara yang memerangi negara lain dengan senjata untuk bisa menjaga konsistensi konstitusi tersebut.

Jadi jika ada sebagian masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa “Kita harus mengirim tentara untuk membantu perjuangan Palestina, jawabannya adalah tindakan itu belum menjadi bagian dari tanggung jawab Indonesia. Masih ada negara-negara tetangga Palestina sesama negara Islam yang kaya raya dan memiliki alutsista yang modern dan memadai untuk berhadapan dengan Israel, seperti Arab saudi, Iran, dan Turki. Selain memiliki alutsista yang memadai, secara geografi negara-negara tersebut memiliki jarak yang tidak jauh dari Palestina, tidak seperti jarak Indonesia - Palestina yang sangat jauh. Tentu jika kita ingin membantu Palestina dengan tindakan apa pun, risiko ekonomi dan politiknya bisa 10 kali lipat dari negara-negara Arab tersebut.

Untuk itu sekali lagi, publik Indonesia harus cerdas dan cermat dalam melihat bagaimana seharusnya Indonesia mengambil sikap dan langkah dalam mengawal kedaulatan kemerdekaan Palestina. Langkah Indonesia sudah tepat “konsisten untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel”. Sikap tegas Indonesia ini bukan saja ditujukan untuk mengawal kedaulatan Palestina, tapi juga untuk menjaga Masjid “Al Aqsa” sebagai bagian dari sejarah jejak Rasulullah ketika menuju sidratul muntaha.

Bravo Indonesiaku.

*Politisi Partai Nasional Demokrat


Baca juga Opini: Anies Baswedan, Konflik Israel - Palestina Bukan Isu Agama 






Berita terkait
Utusan PBB Serukan Solusi Diplomatik Atasi Krisis Palestina
Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengahserukan solusi diplomatik bagi krisis antara Israel dan kelompok militan di Gaza
Sebanyak 181 Warga Palestina Tewas Akibat 3.000 Roket Israel
Pasukan militer Israel menembakkan roket ke rumah-rumah warga yang berada di pusat Kota Gaza pada tengah malam.
Puan Maharani Kecam Serangan Israel ke Palestina
Ketua DPR RI Puan Maharani, mengecam keras serangan Israel kepada warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang mengakibatkan ratusan orang meninggal.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)