Oleh: Muhammad Rahmad*
Terkait langkah Anies Baswedan dan keluarganya yang memakai syal berbendera Indonesia dan Palestina saat salat Id, berikut tanggapan saya selaku Direktur Eksekutif QSP (Qodari School of Politics)/Politisi Partai Demokrat.
1. Konflik Israel-Palestina yang sedang terjadi adalah soal pendudukan Israel di wilayah teritorial yang terdapat di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Israel dan Palestina saling klaim wilayah tersebut. Konflik Israel-Palestina bukan konflik soal agama. Warga Israel ada yang beragama Yahudi, Islam, Kristen, dan agama lain. Begitu pula warga Palestina, ada yang beragama Islam, Kristen, Yahudi dan lain lain.
2. Israel dan Palestina memiliki hubungan kerja sama sosial dan ekonomi. Ada ribuan warga Palestina yang bekerja di Israel. Bahkan ribuan pula yang bolak balik Israel-Palestina tiap hari untuk bekerja. Ada banyak pula investor Israel yang berbisnis di Palestina.
3. Terkait perebutan wilayah teritorial ini, PBB dan Indonesia berdiri di prinsip yang tegas, yakni mengutuk tindakan Israel dan mendukung kemerdekaan bagi Palestina. Kedua belah pihak diimbau untuk menyelesaikan sengketa di meja perundingan, bukan melalui perang. Dukungan Indonesia terhadap perjuangan warga Palestina masih terus sampai sekarang dan Indonesia terus memperjuangan hak-hak Palestina melalui jalur PBB.
Sebagai pejabat publik, Anies seharusnya memberikan pesan perdamaian kepada masyarakat Indonesia, bukan malah membawa isu Israel-Palestina menjadi konflik agama.
4. Sebagai pejabat publik, Anies seharusnya memberikan pesan perdamaian kepada masyarakat Indonesia, bukan malah membawa isu Israel-Palestina menjadi konflik agama. Memakai atribut bendera Indonesia-Palestina saat sholat Ied, tentu tidak tepat, karena itu akan mengesankan soal keagamaan dan mengompor-ngompori warga yang tidak mengerti sepenuhnya soal konflik Israel-Palestina.
5. Mari kita dukung penuh perjuangan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina. Mari kita dukung penuh kemerdekaan untuk Palestina. Mari pula kita bantu memberikan penjelasan yang jelas kepada rakyat Indonesia duduk soal yang sebenarnya, sehingga masyarakat tidak terjebak ke dalam soal keagamaan.
*Direktur Eksekutif QSP (Qodari School of Politics), Politisi Partai Demokrat
Baca juga Opini: Tentang Palestina, Demokrat Kubu AHY Jangan Permalukan SBY