Konflik Palestina dan Israel Sejak 100 Tahun yang Lalu

Konflik Palestina dan Israel, berikut sejumlah fakta penting di balik sengketa Palestina dan Israel yang sudah berusia 100 tahun
Ilustrasi (Foto: fairobserver.com - © Moab Republic)

Jakarta – Sejauh ini ratusan warga Palestina dan lebih dari 20 polisi Israel terluka dalam bentrokan di Yerusalem. Bentrokan terbaru ini terjadi menyusul kenaikan ketegangan selama satu bulan terakhir, tetapi konflik Israel dan Palestina itu sendiri telah berlangsung puluhan tahun.

Bagaimana awal mulanya? Berikut sejumlah fakta penting dan penjelasannya.

1. Masalah yang Sudah Berlangsung Selama 100 Tahun

Inggris mengabil alih kawan yang dikenal sebagai Palestina setelah penguasa sebagian wilayah Timur Tengah, Kesultanan Utsmaniyah, kalah dalam Perang Dunia I.

Wilayah itu ditempati oleh bangsa minoritas Yahudi dan bangsa mayoritas Arab.

Ketegangan antara dua kelompok tersebut meningkat ketika masyarakat dunia menugaskan Inggris untuk mendirikan "rumah nasional" di Palestina bagi warga Yahudi.

Bagi orang Yahudi, wilayah itu adalah tanah air leluhur mereka, tetapi warga Arab Palestina juga.

Antara tahun 1920-an hingga 1940-an, jumlah orang Yahudi yang datang ke wilayah itu bertambah. Banyak di antara mereka adalah orang Yahudi yang menyelamatkan diri dari persekusi Eropa dan mencari tanah air sesudah Holokaus Perang Dunia Kedua.

Kekerasan antara Yahudi dan Arab, dan aksi menentang kekuasaan Inggris, juga meningkat.

Pada tahun 1947, PBB memutuskan wilayah Palestina dibagi menjadi dua negara terpisah bagi bangsa Yahudi dan bangsa Arab Palestina. Adapun Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.

perempuan palestina dan polisi israelSeorang wanita Palestina berdebat dengan seorang polisi perbatasan Israel di Tepi Barat (Foto: cfr.org - Mohamad Torokman/Reuters)

Pengaturan itu diterima oleh kalangan pemimpin Yahudi tetapi ditolak oleh bangsa Arab dan kemudian tidak pernah diterapkan.

2. Pembentukan Israel dan 'Malapetaka'

Karena tidak bisa menyelesaikan masalah, pada 1948 penguasa Inggris angkat kaki dan para pemuka Yahudi mendeklarasikan pembentukan negara Israel.

Banyak warga Palestina menolaknya dan kemudian pecah perang. Tentara dari negara-negara Arab yang bertetangga melakukan penyerbuan.

Ratusan ribu warga Palestina melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah dalam perisyiwa yang mereka sebut sebagai Al Nakba atau "Malapetaka".

Menjelang akhir pertempuran satu tahun kemudian melalui gencatan senjata, Israel sudah berhasil menguasai sebagian besar wilayah.

Yordania menduduki wilayah yang kemudian menjadi Tepi Barat, dan Mesir menguasai Gaza.

Yerusalem dibagi antara pasukan Israel di bagian Barat, dan pasukan Yordania di bagian Timur.

Karena tidak pernah ada perjanjian perdamaian - kedua belah pihak saling menyalahka - terjadi lah perang dan pertempuran selama puluhan tahun berikutnya.

masjid al aqsa di yerusalemYerusalem salah satu kota paling suci di dunia dan situs ziarah bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim (Foto: nytimes.com)

Dalam perang berikutnya pada tahun 1967, Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dan juga sebagian besar wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah, Gaza dan Semenanjung Sinai yang dikuasai Mesir.

Mayoritas pengungsi Palestina dan keturunan mereka tinggal di Gaza dan Tepi Barat. Mereka juga tinggal di negara tetangga Suriah, Yordania dan Lebanon.

Israel tidak mengizinkan para pengungsi itu dan keturunan mereka pulang ke rumah mereka sendiri. Israel beralasan kepulangan pengungsi akan membebani negara itu dan mengancam keberadaan negara iti sebagai negara Yahudi.

Israel masih menduduki Tepi Barat, dan meskipun sudah mundur dari Gaza, PBB masih menganggap wilayah itu sebagai bagian dari wilayah yang diduduki Israel.

Israel mengakui seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sedangkan Palestina menyatakan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di masa depan.

Amerika Serikat adalah salah satu dari segelintir negara yang mengakui klaim Israel atas seluruh wilayah kota tersebut.

yerusalemLetak geografis Kota Yerusalem (Foto: en.wikipedia.org)

Selama 50 tahun terakhir, Israel telah membangun permukiman di daerah-daerah itu yang kini ditempati oleh lebih dari 600.000 warga Yahudi.

Palestina menegaskan pembangunan itu melanggarar hukum internasional dan menjadi batu sandungan dalam perundingan perdamaian, tetapi Israel menepisnya.

3. Apa Saja Masalah Utama Konflik Israel dan Palesina?

Israel dan Palestina gagal mencapai titik temu dalam sejumlah masalah. Di antaranya adalah apa yang dilakukan terhadap pengungsi Palestina, apakah permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel dibiarkan atau dibongkar.

Masalah lain terkait dengan Yerusalem, apakah kedua pihak seharusnya berbagi kota itu. Dan yang mungkin paling pelik adalah apakah negara Palestina semestinya didirikan berdampingan dengan Israel.

bentrokan antar warga paletina dan israelBentrokan antara Palestina dan Israel selama demonstrasi pada Hari Yerusalem, 2018 (Foto: haaretz.com/Olivier Fitoussi)

Selama 25 tahun terakhir, perundingan perdamaian kadang kala digelar, namun hingga kini belum berhasil menyelesaikan konflik.

4. Bagaimana Prospek Dasa Depan?

Singkat kata, konflik Palestina-Israel belum akan terselesaikan dalam waktu dekat.

Rencana paling baru, yang ditawarkan Amerika Serikat ketika Donald Trump menjabat presiden, ditolak oleh Palestina karena dianggap condong ke Israel dan pada akhirnya tidak pernah diterapkan.

Perjanjian damai apa pun di masa depan akan memerlukan kesepakatan kedua pihak untuk menuntaskan masalah-masalah yang rumit.

Sampai ada penyelesaian,maka konflik Palestina-Israel akan terus berlanjut (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Program Bantuan Baru Amerika Untuk Palestina Dipuji PBB
Badan Bantuan PBB untuk Ppengungsi Palestina (UNRWA) memuji Presiden Joe Biden karena telah melanjutkan dukungan keuangan bagi Palestina
Puluhan Tewas Berdesakan di Festival Keagamaan Israel
Petugas medis mengatakan puluhan orang tewas dalam desak-desakan di sebuah festival keagamaan api unggun di Israel, 30 April 2021
Faksi Hamas dan Fatah Bahas Rekonsiliasi Palestina di Mesir
Dua faksi DI Palestina, Hamas dan Fatah, melakoni perundingan rekonsiliasi di Kairo, Mesir, jelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.