Jakarta - Penyebaran virus Corona atau Covid-19 varian Omicron sangat cepat dan melonjak di bulan Desember 2021 ini. Tentu saja, ini menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara di dunia.
Sebelumnya, salah satu merk vaksin mengklaim bahwa suntikan vaksin booster dapat melindungi dari Covid-19 varian Omicron hingga 94%. Tapi, pada kenyataannya, empat orang telah dites positif untuk Covid-19 varian Omicron, bahkan setelah menerima suntikan booster Covid-19.
Temuan kasus tersebut langsung menimbulkan kekhawatiran bahwa inokulasi yang mungkin tidak menawarkan perlindungan dari varian baru Omicron di mana tiga dosis vaksin Covid-19 sebelumnya dianggap cukup untuk melawan Omicron.
Dilansir dari Koreantimes, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 12 kasus Omicron lagi pada Sabtu, 18 Desember 2021, sehingga total beban kasus Omicron menjadi 178 setelah kasus pertama terdeteksi di sini pada 1 Desember 2021.
Faktanya, 12 infeksi baru Covid-19 varian Omicron semuanya terdeteksi pada pelancong yang masuk.
Enam kasus Covid-19 varian Omicron dilaporkan di antara orang-orang yang memasuki Korea dari Amerika Serikat, empat dari Inggris, bersama dengan masing-masing satu dari Ghana dan Tanzania.
Mengenai catatan vaksinasi Covid-19 dari total 178 pasien, KDCA mengatakan 88 tidak divaksinasi.
Sebanyak empat orang divaksinasi Covid-19 sebagian (hanya menerima dosis vaksin Covid-19 pertama) atau dua minggu belum berlalu sejak dosis terakhir mereka. Sedangkan, 76 lainnya divaksinasi lengkap dengan dua dosis vaksin Covid-19.
Empat orang telah dites positif Covid-19 varian Omicron bahkan setelah diberikan dengan suntikan ketiga vaksin booster.
Otoritas kesehatan mencatat bahwa catatan vaksinasi Covid-19 dari enam orang yang tersisa tidak tersedia.
Saat ini, data tentang varian Omicron masih terbatas, tetapi temuan awal oleh para peneliti di Imperial College London di Inggris menunjukkan bahwa suntikan vaksin booster memberikan sekitar 80 hingga 86 persen perlindungan terhadap gejala parah dari varian Omicron, dibandingkan dengan sekitar 97 persen untuk varian delta.
Namun, pada kenyataannya masih ada yang dites positif bahkan setelah mendapat suntikan vaksin booster menunjukkan bahwa suntikan booster tidak menjamin secara keseluruhan bahwa seseorang tak tertular Covid-19 varian Omicron.
Karena itulah, penelitian masih dilakukan kembali hingga mendapatkan perlindungan pada kekebalan tubuh yang cukup untuk melawan Covid-19 varian Omicron yang saat ini mengkhawatirkan.
Banyak peneliti telah melakukan riset tentang vaksin Covid-19 serta vaksin booster dan juga bagaimana Omicron berkembang untuk mencegah peyebaran Omicron lebih luas lagi.
Selain itu, pembatasan sosial dan pemenuhan protokol kesehatan juga terus dilakukan dan diperketat untuk mencegah Covid-19 varian Omicron semakin menyebar luas. []
Baca Juga
- Dukung Langkah Pemerintah Dalam Antisipasi Varian Omicron
- Filipina Bersiap Hadapi Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
- India Terbitkan Panduan Pencegahan Omicron
- Dokter Penemu Omicron Sebut Gejala-gejala Jika Tertular