Ombudsman: UNBK di Aceh Terkesan Dipaksakan

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun Ajaran 2019 saat ini sedang berlangsung, kesannya dipaksakan.
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Bandar Lampung, Lampung, Senin (25/3/2019). Sebanyak 43.043 siswa dari 459 SMK di Provinsi Lampung mengikuti UNBK yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 25 sampai 28 Maret 2019. (Foto : Antara/Ardiansyah)

Banda Aceh, (Tagar 3/4/2019) - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun Ajaran 2019 saat ini sedang berlangsung, para siswa kelas XII sedang berhadapan dengan komputer untuk menentukan kelulusan sekolah menengah, baik SMA, SMK, dan MAN.

Seiring dengan berjalannya perhalatan tersebut, Ombudsman RI Perwakilan Aceh selaku pengawas eksternal melakukan pemantauan terhadap ujian nasional (UN).

Kali ini, Ombudsman menemukan beberapa kejanggalan. Diantaranya yaitu tidak tersedianya komputer dan jaringan internet disekolah yang sedang melaksanakan ujian.

Hal itu ditemukan Tim Ombudsman saat melakukan pengawasan di salah satu sekolah di Aceh Jaya pada Senin (1/4) lalu. Kepala Ombudsman Aceh, Taqwaddin mengatakan, di sekolah itu bahkan tak terkoneksi dengan jaringan internet, karena lokasinya pedalaman.

"Bahkan ada sekolah yang belum ada komputernya. Sekolah tersebut yang terletak agak sedikit dipedalaman. Sehingga para siswa peserta ujian harus numpang UNBK ke sekolah lain. Kami yakin masih banyak sekolah yang seperti itu, bukan di Aceh Jaya saja, sehingga kesannya kebijakan ini seperti dipaksakan, " ungkap Taqwaddin melalui pesan tertulisnya, Rabu (3/4).

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menemukan para pejabat yang melanggar aturan. Kata dia, masuk ke ruang ujian saat sesi UNBK sedang berlangsung.

Padahal, di pengumuman sudah dicantumkan bahwa dilarang masuk selain pengawas.

"Hal ini dikhawatirkan mengganggu konsentrasi peserta ujian," katanya.

Ombudsman juga melakukan pengawasan ke sekolah berkebutuhan khusus. Salah satunya ke Sekolah Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Aceh, disekolah ini UN dilaksanakan manual. Yaitu pengisian jawaban dengan menggunakan pensil 2B, karena menyesuaikan dengan keadaan para peserta ujian.

"Iya, untuk sekolah SLB peserta ujiannya menyesuaikan. Ini sudah sesuai dengan prosedur," kata Taqwaddin.

Untuk kesuksesan Kebijakan UNBK secara nasional, Ombudsman menyarankan agar pemerintah atau pihak Yayasan Sekolah Swasta menyediakan computer, dan fasilitas internet yang memadai guna melancarkan UNBK di tahun mendatang. []

Berita terkait