Ambon - Badan Meteorologi Klimitalogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi empat meter yang berpeluang terjadi disejumlah perairan di Maluku. Peringatakan tersebut berlaku sejak Sabtu 16 Mei hingga Minggu 17 Mei 2020.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ashar menjelaskan, gelombang tinggi ini karena terdapat Tropocal Cylone "Vongvong" di perairan timur Filipina yang mengakibatkan pusat tekanan rendah di laut Andaman.
Gelombang tinggi 1,5 meter hingga 2,50 juga berpeluang terjadi di laut Seram Bagian Timur, Buru, Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.
Selian itu, sirkulasi angin terpantau di Utara Papua. Dengan kondisi seperti itu, kata Ashar, membuat pola angin di wilayah Indonesia Bagian Utara umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin tiga sampai 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi, terpantau di perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba dan Papua. Kondisi itu, memicu peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujar Ashar melalu keterangan tertulis diterima Tagar, Sabtu, 16 Mei 2020.
Gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter, kata Ashar berpeluang terjadi di perairan Selatan Kepulauan Kei, Aru, Tanimbar, Selatan Kepualuan Sermata termasuk Letti, Arafura Bagian Barat dan Arafura BagianTengah.
"Gelombang tinggi 1,5 meter hingga 2,50 juga berpeluang terjadi di laut Seram Bagian Timur, Buru, Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease," kata Ashar.
Gelombang serupa juga berpeluang terjadi di perairan Selatan Seram, Banda, Utara Kepualuan Kei, Kepualuan Aru, Utara Kepualuan Sermata termasuk Letti.
Dengan kondisi demikian, Ashar mengatakan, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap kesehatan pelayaran karena selain gelombang tinggi disertai angin kencang 15 sampai 21 knot. Untuk itu, para nelayan maupun transportasi pelayaran diminta untuk waspada jika melewati sejumlah perairan tersebut.
"Masyarakat yang tinggal dan berakvitas di pesisir sekitar area yang terjadi gelombang tinggi tetap waspada," ujar Ashar. []