Ogah Salat Id di Rumah, PA 212 Kecam Menteri Agama

Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengecam Menteri Agama Fachrul Razi karena enggan salat Id di rumah. Sebab, moda transportasi saja dibuka.
Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin. (foto: senayanpost.com)

Pematangsiantar - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengecam keras sikap Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang mengimbau umat Islam untuk melaksanakan salat Idul Fitri 1441 Hijriah di rumah saja, lantaran masih terdapat ancaman penularan virus corona atau Covid-19.

Dalam hal ini, Novel merasa Menag Fachrul Razi perlu mendengar anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI), soal ketentuan salat di zona hijau. Dengan catatan harus ada jaminan bahwa salat berjemaah akan mengikuti protokol kesehatan dan dipastikan aman.

Menag selalu mengeluarkan sikap kontroversi, mulai dia menjabat hingga saat ini. Sebagaimana sabda nabi, kalau sudah urusan dipegang oleh bukan ahlinya maka tinggal tunggu kehancurannya.

"Menag jelas siap-siap berhadapan dengan umat Islam, karena kalau hanya salat Idul Fitri saja yang dilarang secara membabi buta tidak melihat zonanya. Padahal, imbauan MUI sudah jelas sesuai zona dan ada pula protokol medis untuk daerah-daerah tertentu yang bisa menjalani dengan syarat protokol medis yang ketat," kata Novel kepada Tagar, Kamis, 14 Mei 2020.

Baca juga: Menag Fachrul Razi Ajak Umat Islam Salat Id di Rumah

Lantas mantan kader Partai Bulan Bintang (PBB) itu menuding bahwasannya ekonomi pemerintah sedang morat-marit, tidak kuat lagi mensubsidi rakyat di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Jadi, kata dia, yang dikorbankan malahan rumah ibadah.

"Pemerintah sudah jelas tidak mampu bertahan secara ekonomi untuk menghidupi rakyat kalau PSBB dilanjutkan. Namun, akhirnya tempat ibadah menjadi kambing hitam," ucapnya.

Novel kemudian menyoroti sosok Menag Fachrul Razi yang menurutnya tidak berkompeten duduk sebagai menteri. Sejak awal, dia mengaku telah mencatat banyak kebijakan kontroversi yang dikeluarkan oleh pensiunan TNI itu.

"Menag selalu mengeluarkan sikap kontroversi, mulai dia menjabat hingga saat ini. Sebagaimana sabda nabi kalau sudah urusan dipegang oleh bukan ahlinya maka tinggal tunggu kehancurannya," kata dia.

Baca juga: Fachrul Razi Akan Relaksasi Tempat Ibadah Meski PSBB

Oleh sebab itu pihaknya mendorong, ke depan bakal segera meminta kepada pemerintah untuk membuka kembali tempat ibadah, sebagaimana pemerintah telah merelaksasi moda transportasi umum.

"Jelas arahan PA 212 untuk segera meminta kepada pemerintah pusat untuk segera buka masjid, musala, dan majelis taklim. Ibadah berjamaah kembali bisa dilaksanakan seperti biasanya agar ibadah akhir ramadan ini bisa dilaksanakan. Sebab, bandara penerbangan, dan moda transportasi sudah dibuka," ujar Novel Bamukmin. 

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi mengajak umat Islam untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di rumah saja, dikarenakan masih ditemukannya ancaman penularan Covid-19.

"Saya imbau umat Islam menjalankan shalat Id di rumah bersama keluarga inti. Ini bagian dari empati dan komitmen kita sebagai umat beragama, dalam penanganan Covid-19," kata Menag Fachrul kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020.

Ramadan tahun ini berjalan dalam suasana pandemi Covid-19, sebagaimana ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO sejak Maret 2020. []

Berita terkait
Harapan Jokowi dan Fachrul Razi pada Hari Waisak
Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan harapannya pada hari raya trisuci Waisak yang dirayakan umat Buddha.
Menteri Agama Fachrul Razi Kesal India Tidak Adil
Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi Batubara mengecam keras perlakuan tidak adil Pemerintah India terhadap umat Islam.
Novel Bamukmin Sengat Jokowi, Fachrul Razi, Mahfud Md
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, Menteri Agama Fachrul Razi dan Menkopolhukam Mahfud Md.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"