Novel Baswedan Jawab Soal Tudingan Rekayasa Mata

Novel Baswedan mengklarifikasi anggapan netizen soal luka di matanya rekayasa setelah mengalami penyiraman air keras.
Penyidik KPK Novel Baswedan (kanan) berorasi bersama mahasiswa lintas universitas saat menggelar aksi mendukung KPK di pelataran Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 12 September 2019. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengklarifikasi anggapan netizen terkait video viral yang memperlihatkan luka di matanya tak serius setelah mengalami penyiraman air keras. 

Dalam video viral tersebut, Novel terlihat tengah duduk di kursi roda yang didorong oleh perawat kemudian ditanyai oleh reporter yang menunjukkan matanya sedang baik-baik saja dan bisa melirik ke arah kamera. 

Novel menjelaskan saat itu matanya masih belum dilakukan tindakan operasi sehingga terlihat masih belum menampakkan luka yang serius. Menurut dia, video itu diambil sekitar April-Juli 2017.

“Saat itu belum dilakukan operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP) pada mata kiri saya, karena Prof Donald Tan sedang upayakan dengan stem cell dengan cara dipasang selaput membran plasenta pada kedua mata saya untuk menumbuhkan jaringan yang sudah mati,” kata dia, Selasa, 5 November 2019.

Saat itu bila orang lihat mata kiri saya seperti tidak sakit, bahkan tidak merah dan bening, seperti kelereng. Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang.

Baru kemudian setelah Novel menjalani operasi membuat matanya terlihat rusak seperti yang terjadi saat ini. Upaya stem cell merupakan usaha untuk menumbuhkan jaringan mati di mata Novel. Namun, hingga Agustus kondisi mata Novel belum menampakkan perubahan.

“Saat itu bila orang lihat mata kiri saya seperti tidak sakit, bahkan tidak merah dan bening, seperti kelereng. Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang,” ujar Novel.

Dari kondisi tersebut menurut Novel orang lain bisa saja menilai jika matanya tidak terlihat sakit karena belum mendapat tindakan operasi. “Jadi wajar saja orang awam mengira saya tidak sakit,” kata dia. 

Harapan KPK ke Kapolri

Dalam mengungkap kasus Novel Baswedan, Kapolri Idham Azis akan menunjuk Kabareskrim baru, dengan salah satu tugas utamanya mengungkap kasus Novel Baswedan.

Idham Azis disebut sosok jenderal polisi yang mengetahui kasus Novel Baswedan. Karena dia pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kabareskrim Polri.

Kepada Presiden Jokowi, KPK juga mengharap agar dilakukan evaluasi terhadap tim gabungan pencari fakta yang telah habis masa tugas, dan membentuk tim baru agar kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan segera terungkap.

Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap, menyampaikan hal itu kepada Tagar di sela melakukan pemeriksaan sejumlah pejabat Pemko Medan, di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara, Jalan AH Nasution, Medan, Jumat 1 November 2019.

"Bapak Idham Azis sangat memahami perkara yang memimpa Bang Novel Baswedan, karena dari Kapolda, Kabareskrim Polri, selain itu, kami mengharapkan agar Pak Jokowi melakukan evaluasi, apa yang telah terjadi dan harapan kami Pak Jokowi bisa membentuk tim gabungan pencari fakta. Karena tiga bulan, tim sebelumnya telah dibentuk, pada 31 Oktober 2019, kemarin telah terlewati (selesai)," kata Yudi.

Kasus ini sudah berjalan lebih dari dua tahun dan Presiden Jokowi juga sudah pernah mengatakan kasus Novel Baswedan segera akan terungkap.

"Iya, sebelumnya, setelah Bang Novel Baswedan disiram air keras, dua tahun yang lalu, Pak Jokowi berjanji akan terungkap pelakunya, kemudian dua tahun berlalu, Pak Jokowi memberikan limit waktu. Saya pikir ini perintah presiden, saya pikir Pak Jokowi ingin kasus ini segera terungkap," kata Yudi.

Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan menjadi sorotan publik. Banyak yang ingin tahu siapa pelakunya. Kemudian, dunia internasional juga beberapa kali menyoroti kasus ini.

"Jangan sampai kasusnya Bang Novel seperti kasus Munir dan aktivis korupsi lainnya yang tidak terungkap pelakunya. Jika kasus ini terungkap akan menjadi prestasi yang luar biasa," tutur dia.

Berita terkait
Lima Wisata Semarang Kota Kelahiran Novel Baswedan
Semarang kota kelahiran Novel Baswedan memiliki beberapa wisata favorit untuk berbagai kalangan.
WP KPK Optimistis Kasus Novel Baswedan Bisa Diungkap
Ketua WP KPK Yudi Purnomo optimistis kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan diungkap Polri.
Harapan KPK, Idham Azis Ungkap Kasus Novel Baswedan
KPK pun menaruh harapan, Polri di bawah pimpinan Idham Azis dapat mengungkap kasus Novel Baswedan.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia