Jakarta - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, meminta Prabowo Subianto tidak terpengaruh dengan 3 kursi menteri yang diisukan akan didapat Partai Gerindra.
Novel mengatakan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah koalisi basi.
Kepada Tagar dikatakan Novel, Prabowo harus mengingat perjuangan pendukungnya yang memberikan suara saat Pilpres 2019 yang lalu hingga ada yang rela masuk penjara.
"Prabowo harus ingat itu. Jangan masuk koalisi hanya untuk 3 kursi menteri yang sangat tidak ada arti. Koalisi itu jelas koalisi basi ditukar dengan pengorbanan darah, penjara dan nyawa umat demi tegaknya pemilu yang jurdil," kata dia, Selasa, 16 Oktober 2019.
Meski Ketua Umum Gerindra itu belum mencetuskan kepada publik untuk bergabung dengan koalisi, Novel mengaku niat koalisi adalah untuk menghentikan perjuangan para pemilih Prabowo yang merasa dicurangi secara terstruktur, sistematis, masif serta brutal.
Koalisi itu jelas basi, ditukar dengan pengorbanan darah, penjara, dan nyawa umat
"Kalau koalisi jelas membubarkan cita-cita perjuangan para pemilih. Karena PA 212 sangat berkontribusi besar dalam memberikan suara kepada 02 lewat massa 212 yang begitu fenomenal, dan kami yakini dengan sangat yang memenangkan hasil pemilu walau dicurangi secara TSMB," ujarnya.
Tak hanya itu, dia mengungkapkan pengorbanan harta dan uang pribadi juga dilakukan para pendukung untuk membantu biaya kampanye Prabowo-Sandi pada saat itu.
"Dan masih lekat dalam ingatan bahwa masyarakat juga berkorban harta sampai bisa mengumpulkan uang yang diberikan ke Prabowo. Bahkan, lewat alat peraga kampanye pun mereka buat dengan uang sendiri," ucapnya.
Dengan adanya korban kurang lebih sebanyak 10 orang dalam aksi 21-22 Mei dan 700 KPPS yang wafat, Novel menegaskan tidak ada koalisi dalam kemungkaran, yakni kecurangan, kezaliman, dan kebatilan.
"Buat kami jelas tidak ada koalisi sebelum masalah bangsa ini selesai yaitu stop kriminalisasi ulama yang justru tambah menggila, serta usut tuntas pelaku pembantaian rakyat dari Pilpres, 21-22 Mei sampai gugurnya mahasiswa pelajar," ujarnya.
Kata dia, PA 212 sangat menentang adanya niat Prabowo Subianto untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Janji pulangkan Habib Rizieq Shihab dan tangkap pembantai Wamena dan juga hukum para sparatis OPM. Sangat menentang kecuali apa yang kami perjuangkan segera mereka wujudkan," tuturnya.[]
Baca juga: