Novak Djokovic Tinggalkan Australia

Juara sembilan kali dan juara bertahan tenis Australia Terbuka itu meninggalkan Australia setelah mendengar keputusan pengadilan
Petenis Novak Djokovic (kiri) tampak di bandara Melbourne, Australia, sebelum terbang meninggalkan negara itu Minggu, 16 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/Reuter)

Jakarta – Petenis Serbia nomor 1 dunia, Novak Djokovic, kalah dengan keputusan menteri imigrasi Australia yang membatalkan visanya. Juara sembilan kali dan juara bertahan tenis Australia Terbuka itu meninggalkan Australia setelah mendengar keputusan pengadilan.

Pada hari Minggu, 16 Januari 2022, tiga hakim di Pengadilan Federal Australia dengan suara bulat mendukung hak menteri imigrasi untuk membatalkan visa petenis Serbia, Novak Djokovic.

Kepala Pengadilan Australia, James Allsop, mengatakan, “Perintah pengadilan adalah: satu, permohonan yang diperbaiki, ditolak. Kedua, alasan-alasannya akan diumumkan kemudian.”

Nick Wood, pengacara hukum Djokovic, tidak menanggapi pertanyaan wartawan ketika meninggalkan pengadilan selesai vonis itu.

Djokovic belum divaksinasi Covid-19 yang disyaratkan untuk semua peserta turnamen tenis. Pemerintah mengatakan kehadirannya di negara itu dapat memicu sentimen anti-vaksin.

djokovic lemparkan raketDikabarkan Novak Djokovic dua kali melemparkan raketnya ketika berlaga dengan petenis Spanyol, Pablo Carreño Busta peringkat 11, di perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 (Foto: marca.com)

Djokovic mengeluarkan pernyataan tertulis yang mengatakan, dia “sangat kecewa dengan keputusan pengadilan”. Ia menambahkan, ia menghormati keputusan itu dan “akan bekerja sama dengan otoritas terkait sehubungan dengan keberangkatan saya dari negara ini.”

Pendukung Djokovic di luar Pengadilan Federal Melbourne juga menyatakan kekecewaannya.

Mina Zogovic, salah seorang penggemar Djokovic mengatakan, "Ini memalukan. Bagaimana visa pertamanya dibatalkan, bagaimana pengadilan yang pertama memenangkannya, tetapi sekarang memutuskan yang bertolakbelakang? Mengapa? karena itu semua politik. Sejak politik masuk ke dalam olahraga semuanya mundur, semuanya jadi memburuk."

Pendukung Djokovic lainnya mengatakan, putusan pengadilan bertentangan dengan kebebasan individu. "Saya sangat sedih. Novak tidak pantas menerima ini. Dia datang ke sini untuk bertanding tenis, saya tidak mengerti apakah Novak berbahaya terhadap negara ini, terhadap Anda, atau kita semua. Apakah dia akan menulari 25 juta orang? Vonis itu tidak masuk akal bagi siapa pun. Bagi saya ini adalah akhir dunia, membendung kebebasan, kebebasan memilih,” kecamnya.

Novak DjokovicReaksi Novak Djokovic dari Serbia setelah kalah dalam pertandingan semifinal melawan Alexander Zverev dari Jerman (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Guglielmo Mangiapane)

Bintang tenis Serbia berusia 34 tahun itu berupaya menggunakan pengecualian medis untuk menghindari persyaratan bahwa semua pengunjung asing yang datang ke Australia harus divaksinasi.

Panitia kejuaraan tenis Australia Terbuka menolak berkomentar langsung atas putusan pengadilan itu, tetapi sekitar 90 menit kemudian, mengumumkan penyesuaian jadwal untuk turnamen tersebut (ps/lt)/voaindonesia.com. []

Australia Sebut Tidak Ada Perlakuan Khusus untuk Petenis Novak Djokovic

Visa Novak Djokovic Dibatalkan Pemerintah Australia

PM Morrison Tentang Novak Djokovic Ditolak Masuk Australia

Novak Djokovic Menang di Pengadilan Australia

Berita terkait
Novak Djokovic Gagal Pertahankan Gelar di Australia Terbuka
Djokovic juara sembilan kali Australia Terbuka dan pemegang 20 gelar juara grand slam gagal pertahankan dan pecahkan rekor
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.