Visa Novak Djokovic Dibatalkan Pemerintah Australia

Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic akan dideportasi dari Australia setelah visanya dibatalkan
Novak Djokovic memiliki visa masuk yang dibatalkan di perbatasan saat tiba di Bandara Melbourne, Autralia (Foto: abc.net.au/indonesian – AP/Andy Brownbill)

Jakarta – Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic akan dideportasi dari Australia setelah visanya dibatalkan pagi ini. Pria 34 tahun itu mendarat di Bandara Tullamarine Melbourne, Australia, 5 Januari 2022, malam dan ditahan oleh petugas perbatasan atau Australian Border Force (ABF).

Sebelum terbang ke Melbourne, Djokovic mengumumkan di akun Instagram-nya jika ia akan berangkat untuk kejuaraan 'Australia Open' setelah mendapat pengecualian.

Saat ini Australia hanya memberikan pengecualian kepada warga asing yang tidak bisa menunjukkan bukti sudah divaksinasi untuk bisa mendapat visa, dengan sejumlah persyaratan.

Dalam sebuah pernyataan, ABF mengonfirmasi bahwa Djokovic tidak memenuhi persyaratan dan visanya dibatalkan.

"Non-warga negara yang tidak memiliki visa masuk yang sah atau yang visanya dibatalkan akan ditahan dan dikeluarkan dari Australia," kata pernyataan itu.

Di akun Twitter-nya, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan "aturan adalah aturan, terutama ketika menyangkut perbatasan kita."

twit morrisonTweet Scott Morrison  @ScottMorrisonMP (Foto: abc.net.au/Indonesian)

Djokovic berhak untuk naik banding atas keputusan ini di pengadilan, tetapi Pengadilan Federal mengatakan belum menerima aplikasi apa pun dari pengacaranya.

ABC memperoleh informasi bahwa Djokovic akan dibawa ke hotel karantina sementara banding hukum akan diproses.

1. Tiba tengah malam

Petenis Serbia itu mendarat di Melbourne sekitar pukul 23:30 waktu Melbourne, setelah penerbangan 14 jam dari Dubai.

Pelatih dan tim pendukungnya diizinkan masuk ke negara itu, tetapi Djokovic ditahan selama beberapa jam saat aplikasi visanya ditinjau.

Ayah Djokovic, Srdjan, mengatakan kepada media Serbia jika putranya sedang menunggu sendirian di sebuah ruangan di bandara Tullamarine dengan penjagaan petugas bersenjata.

Srdjan mengatakan para pendukungnya akan "turun ke jalan" jika situasinya tidak segera diselesaikan.

"Ini adalah pertarungan bagi dunia bebas, ini bukan hanya pertarungan untuk Novak, tapi pertarungan untuk seluruh dunia."

Pelatih Djokovic, Goran Ivanisevic, mengunggah foto dirinya dan anggota tim pendukung Serbia lainnya ke akun Instagram-nya, memperlihatkan mereka sedang menunggu di Bandara Melbourne dengan tulisan "bukan perjalanan yang biasa ke belahan bumi selatan".

djokovic lemparkan raketDikabarkan Novak Djokovic dua kali melemparkan raketnya ketika berlaga dengan petenis Spanyol, Pablo Carreño Busta peringkat 11, di perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 (Foto: marca.com)

2. Perebutan gelar yang terancam

Drama visa Djokovic telah mengancam upayanya meraih gelar tunggal ke-10 di Turnamen Australia Terbuka dan gelar 'Grand Slam' ke-21 secara keseluruhan.

Djokovic saat ini sejajar dengan Roger Federer dan Rafael Nadal dengan 20 gelar 'Grand Slam'.

Mantan pemain tenis Sam Groth mengatakan apa yang dialami Djokovic membayangi persiapan menuju pertandingan Australia Terbuka.

"Ini menimbulkan reaksi, tidak hanya di sini di Australia, karena saya merasa sepertinya perasaan penduduk Australia dan orang-orang Victoria sangat, sangat vokal tentang bagaimana ia pada awalnya bisa diizinkan datang ke Australia," katanya kepada media Channel Nine.

"Pertanyaannya adalah bagaimana kita akan melihat dunia dan negara-negara lain. Ini [tampaknya] berubah menjadi sedikit tidak baik."

fans cjokovic di bandara melbourneFans Novak Djokovic berkumpul di Bandara Melbourne untuk mendukung petenis nomor satu dunia itu (Foto: abc.net.au/indonesian – ABC News/Tom Maddocks)

3. Penggemar di bandara 'kecewa'

Beberapa penggemar petenis nomor satu dunia ini berkumpul di Bandara Melbourne untuk menunjukkan dukungan sambil menyatakan frustrasi atas pembatalan visa.

"Ini cukup mengecewakan. Saya tadinya pikir Pemerintah sudah memperhitungkannya," kata Slobodan, salah satu penggemar Djokovic.

"Saya mengontak anggota komunitas Serbia lainnya, mereka semua kecewa dan saya mendengar keluarga mereka juga kecewa dengan keputusan ini."

Sebelumnya, Pemerintah Victoria mengatakan Djokovic telah mendapat pengecualian vaksinasi COVID-19 untuk berkompetisi di Australia Terbuka, setelah "proses peninjauan yang ketat".

Kemarin, keputusan itu mendapat kecaman luas, tetapi lembaga Tennis Australia dan Victoria mengatakan Djokovic tidak diberi perlakuan khusus.

Permohonan pengecualian Djokovic dinilai oleh dua panel terpisah yang tidak mengetahui nama, usia, atau negara asal orang yang mengajukan permohonan.

Tennis Australia mengatakan 26 petenis mengajukan permohonan pengecualian untuk bisa masuk Australia tanpa menunjukkan bukti sudah divaksinasi dan "hanya segelintir" yang diberikan (Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Sejarah Menanti Novak Djokovic dan Roger Federer di Wimbledon 2021

Tahun 2021 yang Luar Biasa Bagi Novak Djokovic

Novak Djokovic di Puncak Daftar Petenis Terkaya di Dunia

2 Langkah Lagi Novak Djokovic Pecahkan Rekor Grand Slam

Berita terkait
Australia Sebut Tidak Ada Perlakuan Khusus untuk Petenis Novak Djokovic
Novak Djokovic tidak menerima perlakuan khusus apa pun untuk mendapatkan dispensasi terkait pemenuhan syaratan vaksinasi Covid-19
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.