New York Times Pindahkan Staf di Hong Kong ke Seoul

Media Amerika Serikat, New York Times akan memindahkan beberapa stafnya di Hong Kong ke Seoul, menyusul pemberlakuan UU Keamanan Nasional.
Headline The New York Times yang memuat 1.000 nama warga AS yang meninggal karena Covid-19. (Foto: theguardian.com).

Jakarta - New York Times akan memindahkan beberapa stafnya di Hong Kong ke Seoul. Hal itu dilakukan untuk menghindari aksi kekerasan menyusul pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional.

Media asal Amerika Serikat (AS) itu menyebutkan sikap pemerintah China yang menerapkan UU Keamanan Nasional terhadap warga Hong Kong akan menciptakan ketidakpastian tentang prospek kota itu sebagai pusat jurnalisme.

Kami merasa bijaksana untuk membuat rencana darurat dan mulai mendiversifikasi staf editing di seluruh wilayah.

Baca Juga: Ditekan China, Warga Hong Kong Siap Kabur ke Inggris 

"Undang-Undang Keamanan Nasional baru China di Hong Kong telah menciptakan banyak ketidakpastian tentang apa arti aturan baru bagi operasional kami dan kerja jurnalisme kami," eksekutif New York Times menulis dalam email kepada staf, menurut laporan yang diterbitkan di surat kabar itu.

Menurut keterangan, tim reporter tetap berada di Hong Kong. Sementara tim editor akan dipindahkan ke Seoul secara bertahap. "Kami merasa bijaksana untuk membuat rencana darurat dan mulai mendiversifikasi staf editing di seluruh wilayah," kata keterangan eksekutif itu.

The New York Times yang telah hadir di Hong Kong selama beberapa dekade tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak staf yang akan pindah. Namun diperkirakan sekitar sepertiga dari keseluruhan jumlah karyawan.

Mereka tidak akan menyertakan koresponden yang meliput Hong Kong. Namun staf dari operasi digital yang menangani liputan online ketika kantor di New York dan London sedang offline.

Protes UU Keamanan Negara di Hong KongPara demonstran melakukan aksi unjuk rasa menentang Undang-Undang Keamanan Negara yang baru saja disahkan pemerintah China. Banyak para pengunjuk rasa yang ditangkap polisi. (Foto: Getty Images|AFP|BBC News).

"Kami akan mempertahankan kehadiran besar di Hong Kong dan memiliki niat untuk mempertahankan jangkauan kami di Hong Kong dan Chna," kata Direktur Komunikasi The New York Times, Ari Isaacman Bevacqua kepada BBC.

Menurut Bevaqcua, pihaknya merencanakan untuk mempertahankan pusat bisnis dan cetak di Hong Kong. "Sementara, seiring waktu, pemindahan pusat pengeditan digital ke Seoul, memberikan kami fleksibilitas sambil menjaga semua sumber daya mudah diakses di wilayah ini," katanya.

Laporan surat kabar itu menyebutkan kekhawatiran akan menghadapi kesulitan mendapatkan izin kerja setelah adanya pemberlakuan UU Keamanan Nasional. Mereka sudah terbiasa menghadapi rintangan yang terjadi di China, tapi jarang menjadi masalah di Hong Kong.

Baca Juga: Australia Tangguhkan Perjanjian Ekstradisi Hong Kong

Sejumlah media besar internasional seperti CNN, CNBC, Bloomberg, dan BBC memiliki staf di Hong Kong. ""Hong Kong telah menjadi pemimpin dalam mendukung hak-hak kebebasan pers di Asia selama beberapa dekade, dan sangat penting bahwa hal itu terus dilakukan, terutama mengingat perlakuan terhadap jurnalis independen di daratan China," kata Bevacqua. []

Berita terkait
AS Kecam China Atas UU Keamanan Negara di Hong Kong
Amerika Serikat mengecam keputusan pemerintah China yang akan menjatuhkan sanksi kepada warga Hong Kong yang melanggar UU Keamanan Negara.
UU Keamaan Negara, Warga Hong Kong Terancam Bui
Pemerintah China menetapkan aturan hukum keamanan negaranya ke dalam undang-undang yang berlaku di Hong Kong.
China Minta Inggris Jangan Usil Soal Hong Kong
China memperingatkan Inggris untuk tidak campur tangan soal penerapan Undang-Undang Keamanan Negara di Hong Kong.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi