New Normal, 51 Dokter Keluarga Disebar di Sumbar

Sebanyak 51 orang dokter keluarga program tanggap Covid-19 disebar di sembilan kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melaunching program penempatan 51 dokter dari Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Tanggap Covid-19. (Foto: Tagar/Dok.Diskominfo Sumbar)

Padang - Sebanyak 51 orang dokter keluarga bakal disebar di sembilan kabupaten dan kota wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Ini merupakan bagian dari program penempatan anggota Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Tanggap Covid-19.

Banyak sekali masyarakat yang belum menggunakan masker. Padahal sudah puluhan ribu masker disebar.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengapresiasi program PDKI ini. Menurutnya, kehadiran dokter keluarga di era new normal atau Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) sangat dibutuhkan, khususnya dalam percepatan penanganan Covid-19.

"Peran dokter keluarga sangat penting, memberikan motivasi, semangat dan edukasi sebagai salah satu obat," kata Irwan saat melaunching program tersebut secara virtual dari ruangan Gubernur Sumbar, Kamis, 11 Juni 2020.

Gubernur dua periode itu mengatakan, setelah penerapan TNBPAC, Pemprov akan terus berupaya agar sejumlah persyaratan yang telah dikeluarkan WHO dan Kementerian Kesehatan berjalan optimal.

"Epidemologi kita sudah terkendali, rt dibawah satu. Dari segi sistem kesehatan Insyaallah mencukupi dengan penambahan fasilitas kesehatan, tinggal kesiapan masyarakat yang masih rendah, di sini kita butuhkan peran dokter keluarga," katanya.

Ketua TP-PKK Sumbar Nevi Zuairina mengaku prihatin atas tingginya paparan Covid-19 yang menjangkit kelompok rentan seperti kaum ibu, anak dan lanjut usia (lansia). Dia juga menyoroti prilaku masyarakat yang masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Banyak sekali masyarakat yang belum menggunakan masker. Padahal sudah puluhan ribu masker disebar, ternyata maskernya dikantongi saja," kata Nevi yang juga Anggota DPR RI itu.

Sementara itu, Ketua Kolegium Kedokteran Keluarga, Isti Ilmiati Fujiati juga mengapresiasi gubernur yang telah menfasilitasi peluncuran program PDKI Tanggap Covid-19 di Sumbar.

Menurutnya, disamping untuk menurunkan risiko prilaku pada pasien yang terinfeksi Covid-19, program yang digagas PDKI juga untuk menurunkan risiko klinis pada pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta.

"Fokus kepada pasien yang menderita komorbid, seperti diabetes, hipertensi dan penyakit menular tuberkulosis dan kelompok rentan lainnya seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak dan lansia," katanya. []

Berita terkait
Menurun, Tambahan Positif Corona di Sumbar 2 Orang
Pemambahan warga positif di Sumatera Barat hari ini hanya dua orang. Total terpapar corona di Ranah Minang mencapai 661 kasus.
New Normal, Konsumsi BBM di Sumbar Meningkat Lagi
Tingkat konsumsi BBM dan Elpiji di Sumatera Barat kembali meningkat di masa new normal.
Kasus Ade Armando di Sumbar Tunggu Keterangan Ahli
Pemanggilan pemilik akun Facebook akan dilakukan Polda Sumatera Barat setelah dilakukan pemeriksaan saksi ahli.