Jakarta - Netflix mencatat lonjakan pendaftaran pelanggan baru selama penguncian (lockdown) pandemi Covid-19. Namun, penyedia layanan konten film dan serial televisi ini mengingatkan investor bahwa pertumbuhan pelanggan akan melambat.
Netflix mengalami penambahan jumlah pelanggan baru lebih dari 10 juta dalam tiga bulan hingga Juli. Dengan demikian total pelanggan baru perusahaan asal California, Amerika Serikat itu menjadi 26 juta pada tahun 2020.
Pandemi ini dengan jelas menunjukkan bahwa Netflix adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan pemirsa.
Baca Juga: Netflix, Telkom Buka Blokir hingga Kena Pajak Negara
Tahun lalu, jumlah pelanggan Netflix mencapai 28 juta sehingga tahun 2020 ini ada penurunan. "Pertumbuhan melambat karena daya beli konsumen menurun akibat imbas pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial," kata manajemen seperti diberitakan dari BBC News, Jumat, 17 Juli 2020.
Penambahan pelanggan jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan analis. Saham Netflix turun setelah investor mencerna laporan keuangan triwulanan.
Pendapatan layanan streaming meningkat hampir 25% menjadi US$ 6,1 miliar. Sementara laba naik menjadi US$ 720 juta pada kuartal tersebut, naik dari US$ 271 juta periode sama tahun lalu.
Paolo Pescatore, analis dari PP Foresight mengatakan pandemi membuat banyak yang menghentikan langganannya. "Namun, pandemi ini dengan jelas menunjukkan bahwa Netflix adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan pemirsa," katanya.
Sophie Lund Yates, analis ekuitas di Hargreaves Lansdown, mengatakan layanan streaming harus terus menerapkan strategi memutar acara dan film baru untuk menjaga pelanggan.
"Sementara Netflix masih merupakan ikan terbesar di dalam tangki, jika ia ingin tetap seperti itu, ada pekerjaan yang harus dilakukan," katanya.
Menurutnya, Netflix harus fokus pada pasar di luar AS. "Di luar AS masih banyak potensi pertumbuhan yang bisa digarap," tutur Yates.
Baca Juga: Pelanggan Netflix dan Spotify Resmi Dikenai Pajak 10%
Sementara Netflix mengumumkan pihaknya mempromosikan Chief Content Officer, Ted Sarandos menjadi Co-chief Executive. "Perubahan ini membuat formal apa yang sudah informal - bahwa Ted dan saya berbagi kepemimpinan di Netflix," kata CEO, Reed Hastings kepada investor. []