Bulukumba - Pencarian seorang nelayan yang hilang di Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tak juga membuahkan hasil. Tim penyelamat masih melakukan proses pencarian terhadap korban bernama Ridwan, 33 tahun itu.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, Abdul Haris Pana, mengatakan, proses pencarian tetap berlanjut hingga tujuh hari. Terhitung sejak kabar diterima pihak BPBD Bulukumba.
Tidak ada tanda-tanda kita temukan korban.
"Tim masih melakukan penyisiran di lokasi. Hanya saja kami sementara pindah pos ke Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba," ucap Abdul Haris Pana, Selasa 20 Oktober 2020.
Haris menjelaskan tim penyelamat gabungan telah melakukan pencarian secara maksimal. Namun sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya tanda-tanda terkait keberadaan korban.
"Tidak ada tanda-tanda kita temukan korban," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan bernama Ridwan, warga Bajenge, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang saat melaut. Ia dikabarkan hilang sejak Rabu 14 Oktober 2020 sekitar pukul 22.00 wita.
Pencariannya pun masih berlanjut dan telah memasuki hari ketiga sejak korban dikabarkan tenggelam pada Kamis 14 Oktober 2020 lalu, sekitar pukul 22.00 wita.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, Darfian Mukri, mengatakan, pencarian nelayan bernama Ridwan, warga Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, telah memasuki hari ketiga pencarian.
"Sampai saat ini korban bernama Ridwan masih belum ditemukan. Dan ini sudah hari ketiga pencarian oleh tim gabungan evakuasi, yang terdiri dari BPBD Bulukumba, Basarnas, SAR," ucap Koordinator Pusdalops BPBD Bulukumba, Darfian Mukri, Sabtu 17 Oktober 2020 lalu.
Kata dia, pencarian terhadap nelayan asal Kecamatan Herlang tersebut akan fokus pada sekitaran titik awal atau titik pertama kali korban terjatuh. Selain itu, penyisiran dilakukan oleh tim evakuasi sekitar 15 mil dari bibir pantai.
"Kami tetap melakukan penyisiran dari titik terdekat hingga titik terjauh jatuhnya korban, kurang lebih 1 sampai 2 mil sebab arus bawa laut juga deras," jelasnya.
Hanya saja saat ini, menurut Darfian Mukri, pencarian terkendala pada kedalaman laut korban terjatuh. Kedalaman mencapai 1000 meter dari dasar laut. Tim evakuasi juga dibagi menjadi dua regu, regu satu menggunakan perahu karet dan regu dua menggunakan kapal Basarnas.
"Untuk regu di kapal karet itu titik terdekat, dan regu dua titik yang jauh. Dalam setiap hari kami melakukan pencarian dua sampai tiga kali pencarian," bebernya. []