Nelayan Kebumen Ditemukan Meninggal di Laut Cilacap

Perahu nelayan Kebumen terbalik setelah diterjang ombak di laut Cilacap. Satu selamat dan satu lainnya ditemukan meninggal dunia.
Petugas SAR mengevakuasi jenazah nelayan Kebumen yang ditemukan meninggal dunia di laut Cilacap, Minggu malam, 12 Juli 2020. Perahu yang ditumpangi korban terbalik lantaran diterjang ombak pada Sabtu malam, 11 Juli 2020. (Foto: Basarnas Cilacap)

Cilacap - Yasikin, 30 tahun, nelayan asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia, Minggu, 12 Juli 2020. Ia ditemukan dalam posisi mengambang di perairan Jetis, Kecamatan Nusawungu, Cilacap.

Diketahui Yasikin merupakan warga Desa Srati RT 3 RW 3, Kecamatan Ayah, Kebumen. Ia melaut bersama temannya, Pasimin, 58 tahun, penduduk Desa Kalipoh RT 07 RW 02, Kecamatan Ayah, Kebumen.

Korban ditemukan mengambang dalam kondisi meninggal dunia, sekira pukul 20.25 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya menuturkan perahu yang ditumpangi korban dan temannya terbalik dihantam ombak pada Sabtu malam, 11 Juli 2020, sekitar pukul 20.30 WIB.

"Korban ditemukan mengambang dalam kondisi meninggal dunia tadi sekira pukul 20.25 WIB," kata dia, Minggu malam, 12 Juli 2020.

I Nyoman menjelaskan bermula dari info petugas SAR Jetis, Ambar yang mengabarkan telah terjadi kecelakaan laut di perairan Jetis, Cilacap tepatnya di koordinat 07° 43' 27.00" S - 109° 23' 12.65" E.

"Korban dan temannya hendak kembali dari melaut. Namun nahas perahu yang mereka tumpangi terhantam ombak. Satu orang berhasil menyelamatkan diri atas nama Pasimin dan satu orang atas nama Yasikin hilang," tuturnya.

Setelah mengetahui informasi tersebut, Basarnas Cilacap langsung memberangkatkan satu regu ke lokasi kejadian. Mereka dilengkapi dua unit rescue car, alat pelindung diri Covid-19, peralatan SAR air dan peralatan pendukung lainnya.

Hanya saja, petugas SAR tak bisa melakukan pencarian secara maksimal pada Sabtu malam lantaran gelap dan kondisi laut yang tidak mendukung, Diputuskan melanjutkan pencarian mulai tadi pagi setelah berkoordinasi terkait dimulainya titik dan luasan pencarian

"Untuk pencarian kami lakukan mulai pagi tadi, sesuai rencana operasi SAR yang sudah kami koordinasikan. Sebab untuk pencarian malam tidak kami rekomendasikan," ucap dia.

Unsur SAR gabungan terdiri Basarnas Cilacap, BPBD Kebumen, Pos AL Logending, Polairud Kebumen, Polsek Nusawungu, Koramil Nusawungu, SAR Jetis, SAR Lawet Perkasa, TPKL Jetis, Cilacap Rescue, Bagana Cilacap, TPKL Logending, TPKL Pasir, SAR MTA, Serayu Rescue dan warga sekitar.

Pencarian Yasikin dilakukan lewat darat maupun laut. Penyisiran lewat darat menggunakan motor trail dari tempat kejadian ke arah barat sekitar dua kilometer hingga Cemara Sewu. Juga ke arah timur dengan jarak yang sama sampai Pantai Logending.

Sementara pencarian di laut, petugas SAR gabungan menggunakan perahu jukung katir sejauh tiga mil laut ke arah timur dan barat, serta pemantauan di sekitaran tempat kejadian. Kendala pencarian adalah gelombang tinggi dan luasnya area pencarian.

"Akhirnya ditemukan oleh salah satu anggota SAR gabungan yang kebetulan sedang melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian, korban posisi mengambang dan langsung kami evakuasi ke rumah duka," kata dia.

Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR secara resmi ditutup dan semua unsur SAR kembali ke kesatuannya masing-masing. []

Baca juga: 

Berita terkait
Nelayan Sinjai Sulsel Temukan ABK KM Ismail yang Hilang
Dua ABK Kapal Motor Ismail yang tenggelam akibat dihantam ombak beberapa waktu lalu akhirnya ditemukan. Begini kondidinya
4 Hari, Pemancing Magelang Hanyut Hingga Cilacap
4 hari pencarian, pemancing Magelang hilang di pantai Kebumen ditemukan. Ia ditemukan meninggal dunia di perairan Cilacap.
Nelayan di Pangkep Tewas Ditabrak Perahu Jolloro
Seorang nelayan di Pangkep Sulsel usai ditabrak perahu saat sedang mencari ikan. Ini kronologinya
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban