Negara-negara yang Paling Berbahaya Bagi Anak-anak

Somalia, Kongo, Afghanistan dan Suriah merupakan negara yang paling berbahaya bagi anak-anak di zona konflik
Anak-anak pengungsi dari Republik Demokratik Kongo di kamp pengungsi Kyangwali, di barat Uganda, 10 Desember 2018 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Somalia, Kongo, Afghanistan, dan Suriah menempati urutan teratas zona konflik paling berbahaya bagi anak-anak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 21 Juni 2021, mengatakan terhitung hampir 60% dari semua pelanggaran yang masuk dalam daftar hitam tahunan negara-negara di mana anak-anak menderita pelanggaran berat.

"Anak-anak tidak dapat dijadikan prioritas terakhir dalam agenda internasional atau kelompok individu yang paling tidak dilindungi di planet ini," kata Virginia Gamba, perwakilan khusus PBB untuk anak-anak dalam konflik bersenjata, kepada wartawan dalam peluncuran laporan itu, 21 Juni 2021.

Gamba menyampaikan pelanggaran paling luas pada 2020 mencakup perekrutan dan penggunaan anak-anak oleh pasukan keamanan dan kelompok bersenjata termasuk pembunuhan dan tindakan yang melukai anak-anak.

seorang anak laki-laki pengungsiSeorang anak laki-laki pengungsi mengintip dari hunian sementara di Kota Kabul, Afghanistan, 30 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

"Kami sangat khawatir dengan meningkatnya penculikan anak-anak sebesar 90% dibanding tahun-tahun sebelumnya, termasuk peningkatan pemerkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya. Itu tercatat mengalami peningkatan 70 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.

Laporan itu menyebutkan lebih dari 3.200 anak dipastikan telah diculik selama konflik berlangsung pada 2020, dan sedikitnya 1.268 telah menjadi korban kekerasan seksual.

jolie di kamp pengungsiAkris Angelina Jolie, utusan khusus badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR), berbincang-bincang dengan pengungsi Mali di kamp Goudebo, di utara Burkina Faso, dalam peringatan Hari Pengungsi Sedunia, 20 Juni 2021. (Foto: voaindonesia.com - Olympia de Maismont/AFP)

Dari sejumlah pelanggaran terburuk, Gamba mengungkapkan Somalia mengalami "pelanggaran terbanyak sejauh ini," terutama yang dilakukan oleh kelompok teroris al-Shabab. Di Afghanistan, ia menjelaskan Taliban bertanggung jawab atas dua pertiga pelanggaran, termasuk pemerintah dan sisanya adalah milisi yang pro-pemerintah.

Myanmar juga menempati peringkat tinggi dalam daftar pelanggaran berat, termasuk jumlah tertinggi anak-anak yang direkrut dan dimanfaatkan, sementara Yaman mencapai angka tertinggi untuk anak-anak yang terbunuh atau menderita cacat.

Serangan terhadap sejumlah sekolah dan rumah sakit tetap tinggi tahun lalu mencapai angka 856, sebagian besar di Afghanistan, Kongo, Suriah dan Burkina Faso (mg/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Anak-anak yang Lahir Lebih Banyak Sebagai Pengungsi
PBB melaporkan ada lebih dari 82 juta pengungsi di seluruh dunia, lebih dari 40 persen adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun
85% Pengungsi Ditampung Oleh Negara-negara Berkembang dan Miskin
Badan pengungsi PBB (UNHCR) menyebut jumlah pengungsi di seluruh dunia hampir 80 juta, 85% ditampung di negara-negara berkembang dan miskin
Angelina Jolie Kunjungi Kamp Pengungsi di Burkina Faso
Aktris Amerika Serikat (AS), Angelina Jolie, pada Minggu, 20 Juni 2021, mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Burkina Faso, Afrika
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.