Jakarta- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menargetkan penyebaran uang elektronik perseroan (e-money) dapat menyentuh angka 20 juta kartu pada penutupan tahun bisnis 2019. Target tersebut diharapkan dapat tercapai dengan ditopang oleh momentum Natal dan tahun baru (Nataru) 2020.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan hingga November 2019, peredaran uang elektronik atau e-money telah mencapai 19,6 juta kartu. "Sampai dengan November kemarin kami juga mencatat transaksi yang terjadi sekitar 1,04 juta transaksi. Dari jumlah tersebut valuasinya sendiri mencapai Rp14,9 triliun, tumbuh 119 persen secara year-on-year," ujarnya kepada Tagar, Rabu 25 Desember 2019.
Momentum liburan akhir tahun diharapkan dapat mendorong penggunaan transaksi uang elektronik, khususnya untuk penggunaan di sektor transportasi seperti tol, Damri, ASDP Ferry. Khusus untuk periode 2020, Thomas menyebut transaksi uang elektronik diharapkan bisa menyentuh angka 1,3 juta transaksi, atau tumbuh 23 persen dibandingkan dengan 2019.
Guna memuluskan rencana tersebut, bank kategori BUKU IV itu menggandeng sejumlah platform e-commerce terkemuka di Tanah Air, seperti LinkAja, Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli. "Harapan utamanya adalah Bank Mandiri dapat menjadi market leader untuk uang elektronik berbasis chip di berbagai sektor," kata Thomas.
Sebelumnya Bank Mandiri dengan kode emiten BMRI menargetkan nilai transaksi uang elektronik atau e-money mencapai Rp 13 triliun hingga akhir 2019. Target ini naik 30-35 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Saat ini, hampir 80 persen transaksi e-money Bank Mandiri dipergunakan untuk transportasi seperti tol, Transjakarta, Kereta Commuterline Indonesia (KCI) dan Moda Raya terpadu (MRT). []
Baca Juga: