Namanya Dicatut Timses Prabowo-Sandi, Gatot Nurmantyo Emoh

Gatot Nurmantyo emoh (tidak mau) namanya dipajang di baliho Prabowo-Sandi di posko BPN di Solo, 500 meter dari rumah Jokowi.
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. (Foto: Facebook/Gatot Nurmantyo)

Jakarta, (Tagar 14/1/2019) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo meminta fotonya diturunkan dari baliho Prabowo-Sandiaga yang dipasang di posko Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah.

"Saya minta foto itu diturunkan," kata Gatot dalam akun Instagramnya yang terverifikasi, @nurmantyo_gatot yang dikutip di Jakarta, Minggu (13/1).

Baca juga Pengamat: BPN Mau Memecah Suara Masyarakat Solo

Gatot mengatakan tidak tahu-menahu serta tidak pernah dimintai persetujuan atau pemberitahuan baik lisan maupun verbal atas pemasangan fotonya di baliho itu.

Adapun dalam baliho yang menampilkan foto Gatot itu terdapat tulisan selamat dan sukses atas peresmian kantor pusat BPN Prabowo-Sandiaga.

Di bawah foto Gatot terdapat foto Prabowo dan Sandiaga yang berukuran besar.

Baca juga: Tak Mungkin Masyarakat Solo Pindah ke Lain Hati

Sejauh ini, Gatot memang tidak pernah secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap salah satu pasangan calon.

Gatot konsisten dengan pernyataannya pertengahan tahun lalu, bahwa ia akan menentukan sikap politiknya di dalam bilik suara.

500 Meter dari Rumah Jokowi

Sebelumnya, posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jalan Letjen Suprapto 53 A, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (11/1), diresmikan oleh Jenderal (Purnawirawan) Djoko Santoso.

Posko BPN BPN Prabowo-Sandiaga tersebut dihadiri pula Ketua Umum Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) Mayjen TNI (Purn.) Musa Bangun, mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi.

Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, mengatakan bahwa alasan memilih Solo sebagai kantor pusat, antara lain, menengok kampung halamannya karena mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia ini lahir di kota ini. Namun, sejak usia 18 tahun meninggalkan Kota Solo.

"Saya pergi untuk mendaftarkan menjadi anggota TNI. Saya berhasil menjadi anggota, kemudian mengemban tugas di berbagai wilayah di Indonesia," kata Djoko mengutip kantor berita Antara.

Djoko mempunyai harapan besar terkait dengan pendirian posko BPN yang berjarak kurang lebih 500 meter dari kediaman pribadi Presiden RI Joko Widodo.

Ia ingin agar keberadaan posko tersebut dapat membawa Kota Solo menuju perubahan yang lebih baik, atau tidak hanya perubahan yang terjadi di luarnya saja.

"Saya akan mulai berkantor di posko BPN ini. Jika Prabowo sampai kalah, malu. Oleh karena itu, kami bersungguh-sungguh memenangkan Prabowo-Sandiaga," katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak mempunyai rumah yang layak untuk posko. Akan tetapi, beruntung ada sukarelawan yang mau membantu.

"Dia sudah bilang kepada Pak Prabowo akan mengatur perjuangan dari Solo," katanya.

Pada acara peresmian Posko BPN Prabowo-Sandiaga di Sumber Solo terdapat karangan bunga tanda ucapan selamat atas peresmian tempat itu dari Posko Pemenangan Caleg dan Pilpres PDIP Surakarta. []

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina