Nadiem Makarim Kucurkan Dana Rp 12 Juta Per Semester Lewat KIP Kuliah

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, mengucurkan dana bantuan pendidikan senilai Rp 12 Juta per semester melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, melakukan kunjungan ke sekolah di kawasan Indonesia Timur. 9foto: Instagram/nadiemmakarim)

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengucurkan dana bantuan pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah hingga senilai Rp 12 juta per semester pada tahun 2021 ini. Ia memastikan

Dalam acara Peluncuran Merdeka Belajar episode 9 : KIP Kuliah Merdeka, Jumat, 26 Maret 2021 lalu, Nadiem Makarim jumlah dana bantuan pendidikan pada 2021 jauh lebih besar dari tahun sebelumnya.

"Bagi adik-adik yang ingin mengikuti seleksi PTN seperti UTBK SBMPTN, sekarang adalah kesempatan bagi adik yang kurang mampu tapi berprestasi sekali bisa bermimpi untuk masuk ke program studi di kampus hebat di Indonesia," kata Nadiem Makarim, dikutip Tagar pada Selasa, 30 Maret 2021.

Nadiem mengatakan, jika ada siswa KIP Kuliah yang masuk ke program studi hebat di Indonesia, maka bisa mendapatkan bantuan KIP Kuliah hingga 12 juta per semester, dengan anggaran skema KIP Kuliah pada 2021 sebesar Rp 2,5 triliun.

Biaya pendidikan yang sebelumnya besarannya uang kuliahnya sebesar Rp 2,4 juta per semester mengalami perubahan, yakni program studi terakreditasi A maksimal Rp 12 juta per semester, program studi terakreditasi B maksimal Rp 4 juta per semester, dan program studi terakreditasi C maksimal Rp 2,4 juta per semester.

Perubahan juga berlaku untuk biaya hidup yang disesuaikan dengan indeks harga daerah. Sebelumnya biaya hidup Rp 700.000 per bulan dan disamakan dengan semua daerah di seluruh Indonesia.

Saat ini biaya hidup dibagi menjadi lima klaster yakni klaster satu yakni Rp 800.000 per semester, daerah klaster dua Rp 950.000 per semester, daerah klaster tiga Rp 1.100.000 per semester, daerah klaster empat Rp 1.250.000 per semester, dan daerah klaster lima Rp 1.400.000 per semester.

"Jadi jangan khawatir jika diterima di kampus di Jakarta, karena biaya hidupnya disesuaikan dengan klaster daerahnya," tutur Nadiem Makarim.

Mendikbud juga menjelaskan bahwa hal itu merupakan akselerasi agar siswa-siswa yang berprestasi namun terkendala ekonomi untuk masuk ke kampus-kampus terbaik di Indonesia. Lantaran itu, ia mengajak calon mahasiswa untuk tidak ragu untuk memilih program studi unggulan pada perguruan tinggi terbaik di manapun lokasinya berada.

Orang tua pun lebih percaya diri untuk mendorong anaknya yang memiliki potensi untuk melanjutkan ke jenjang kuliah, perguruan tinggi memberikan kesempatan seluas-luasnya pada calon mahasiswa kurang mampu untuk masuk ke prodi unggulan.

"Kualitas sumber daya manusia pun akan meningkat, dengan memastikan calon mahasiswa yang berpotensi dan kurang mampu dapat kuliah di prodi unggulan," kata dia. []

Berita terkait
Perduli Dunia Pendidikan, Lotte Shopping Avenue Renovasi Perpustakaan
Lotte Shopping Avenue bekerjasama dengan Lotte Scholarship Foundation mengadakan kegiatan CSR berupa renovasi 3 perpustakaan di Jakarta.
Menko PMK: Penerapan PJJ Perlihatkan Kesenjangan Pendidikan
Muhadjir Effendy akui bahwa konsekuensi penerapan PJJ kian perlihatkan kesenjangan di dunia pendidikan Indonesia.
Program SMK Pusat Keunggulan Kemendikbud Tuai Dukungan
Kemendikbud meluncurkan program SMK Pusat Keunggulan. Sejumlah dukungan terus mengalir dari pengusaha, Lembaga Pendidikan sampai Kemendagri.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi