Nabi Luth AS, Ketika Malaikat Menyamar Pemuda Tampan

Nabi Luth AS tinggal di sebelah timur Palestina, wilayah Kanan dekat Desa Sodom. Suatu hari ia kedatangan tamu, malaikat yang menyamar.
Ilustrasi - Laut Mati. (Foto: Pixabay/GidonPico)

Jakarta - Nabi Luth AS diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT kepada kaumnya. Ia tinggal di sebelah timur Palestina atau disebut wilayah Kan’an dekat Desa Sodom. Penduduk desa tersebut memiliki perilaku yang sangat buruk dan hanya kemungkaran saja yang mereka lakukan. 

Kebiasaan untuk berbuat tidak sesuai dengan fitrah manusia itu dilakukan seolah sudah menjadi hal yang wajar bagi kaum Nabi Luth. Berhubungan intim dengan sesama laki-laki itu telah menutupi pikiran dan hati mereka. Sebab bukan kaum wanita yang mereka sayangi dan cintai, namun justru sesama kaum pria seperti dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 80-82.

“(Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kalian melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kalian (di dunia ini)?’ Sungguh, kalian telah melampiaskan syahwat kalian kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kalian benar-benar kaum yang melampaui batas. Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, ‘Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri kalian ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci.’” (QS. Al-A’raf: 80-82).

Ya Tuhanku, tolonglah aku.

Dikisahkan, kaum Nabi Luth merupakan sejarah pertama manusia dalam mempraktikkan homoseksual. Sehingga tugas pertama, Allah mengutus Nabi Luth AS adalah untuk berdakwah dan mengajak penduduk Desa Sodom meninggalkan kebiasaan buruk menuju kebenaran dan melakukan perbuatan yang mulia. 

Namun ajakan tersebut membuat mereka marah dan justru mengusir Nabi Luth AS. Mereka bahkan berani menantang Nabi Luth AS untuk mendatangkan azab Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Ankabut ayat 28-29. 

“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: ‘Sesungguhnnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang sebelumnya belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.’ Apakah sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuannmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: ‘Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-oranng yang benar.” (QS. Al Ankabut: 28-29)

***

Nabi Luth AS kemudian berdoa dengan bersungguh-sungguh. Nabi Luth memohon pertolongan kepada Allah sebagaimana diceritakan dalam Alquran surat Al-Ankabut ayat 30 yang artinya, “Ia berkata: Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” (QS. Al-Ankabut: 30)

Sayangnya, istri Nabi Luth juga mendustakan ajaran yang dibawanya dan lebih memilih kafir dan ikut bersama kaumnya serta membantu kaumnya mengucilkannya dan mengolok-oloknya. 

“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya), “Masuklah ke dalam Jahanam bersama orang-orang yang masuk (jahanam).” (QS. At Tahrim: 10)

Allah mengutus tiga malaikat dengan menyerupai manusia yang rupawan, lalu mereka menemui Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS mengira bahwa mereka adalah manusia, maka Nabi Ibrahim segera menjamu mereka dengan menyembelih seekor anak sapi yang gemuk, tetapi mereka tidak mau makan.

Para malaikat juga memberikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim, bahwa Allah akan mengaruniakan kepadanya anak dari istrinya, yaitu Sarah bernama Ishaq AS. Para malaikat kemudian memberitahukan kepada Nabi Ibrahim, bahwa mereka akan berangkat menuju negeri Sodom untuk mengazab penduduknya karena kekafiran dan kemaksiatan mereka.

Lalu Nabi Ibrahim AS memberitahukan, bahwa di sana terdapat Luth. Para malaikat itu menenangkan dengan memberitahukan, bahwa Allah akan menyelamatkan Nabi Luth AS dan keluarganya selain istrinya yang kafir.

***

Para malaikat sampai di rumah Luth dengan menyamar sebagai para pemuda yang tampan. Saat Nabi Luth AS melihat mereka, maka Nabi Luth mengkhawatirkan keadaan mereka, dan tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka selain istri Nabi Luth, hingga akhirnya istrinya keluar dari rumahnya dan memberitahukan kaumnya tentang kedatangan tamu-tamu Nabi Luth yang rupawan.

Maka kaumnya pun datang dengan bergegas menuju rumah Nabi Luth dengan maksud untuk melakukan perbuatan keji dengan para tamunya itu. Mereka berkumpul sambil berdesakan di dekat pintu rumahnya sambil memanggil Nabi Luth dengan suara keras meminta Nabi Luth mengeluarkan tamu-tamunya itu kepada mereka.

Mereka berharap dapat menyalurkan syahwatnya kepada tamu-tamunya itu, lalu Nabi Luth menghalangi mereka masuk ke rumahnya dan menghalangi mereka untuk mengganggu para tamunya, ia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu membuatku malu. Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.” (QS. Al Hijr: 68-69)

Ketika itu, Nabi Luth sudah merasa putus asa karena tidak mendapati seorang yang berakal dari kaum Sodom yang dapat menerangkan kesalahan mereka dan akhirnya Nabi Luth merasakan kelemahan menghadapi mereka sambil berkata, “Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).” (QS. Huud: 80)

Saat itulah, para tamu Nabi Luth memberitahukan kepada Nabi Luth, bahwa mereka bukan manusia tetapi malaikat yang datang untuk menimpakan azab kepada kaumnya yang fasik itu. Tidak berapa lama, kaum Luth mendobrak pintu rumahnya dan menemui para malaikat itu, lalu salah seorang malaikat membuat buta mata mereka dan mereka kembali dalam keadaan sempoyongan di antara dinding-dinding rumah. 

Kemudian para malaikat meminta Nabi Luth untuk pergi bersama keluarganya pada malam hari, karena azab akan menimpa mereka di pagi hari. Mereka juga menasihatinya agar ia dan keluarganya tidak menoleh ke belakang saat azab itu turun, agar tidak menimpa mereka.

Di malam hari, Nabi Luth AS dan keluarganya pergi meninggalkan negeri Sodom. Setelah mereka pergi meninggalkannya dan tiba waktu Subuh, maka Allah mengirimkan kepada mereka azab yang pedih yang menimpa negeri itu. Saat itu, negeri tersebut berguncang dengan guncangan yang keras, seorang malaikat mencabut negeri itu dengan ujung sayapnya dan mengangkat ke atas langit, lalu dibalikkan negeri itu; bagian atas menjadi bawah dan bagian bawah menjadi atas, kemudian mereka dihujani dengan batu yang panas secara bertubi-tubi. 

“Maka ketika datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,–Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim.” (QS. Huud: 82-83)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan Nabi Luth dan keluarganya selain istrinya dengan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena mereka menjaga pesan itu, bersyukur atas nikmat Allah dan beribadah kepada-Nya.

Maka Nabi Luth dan keluarganya menjadi teladan baik dalam hal kesucian dan kebersihan diri, sedangkan kaumnya menjadi teladan buruk dan pelajaran bagi generasi yang datang setelahnya. “Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih.” (QS. Adz Dzaariyat: 37)

Kota tersebut kini terletak di sebelah utara Laut Merah. Sedangkan menurut penelitian arkeologis, kota tersebut kini diduga berada di wilayah Laut Mati yang terbentang di antara perbatasan Israel dan Yordania. []

Baca juga:

Berita terkait
Kenapa Nabi Selalu Laki-laki, Bukan Perempuan
Dalam Alquran hanya ada 25 nabi yang diceritakan untuk diimani umat Islam. Semua laki-laki. Tidak ada perempuan. Kenapa?
Ketika Aminah Mengandung Nabi Muhammad SAW
Kehidupan masa kecil Aminah hingga ia menikah kemudian mengandung Nabi Muhammad SAW sampai akhirnya meninggal.
Khadijah, Wanita Paling Dicintai Nabi Muhammad SAW
Kisah cinta Khadijah dan Nabi Muhammad SAW berawal dari mitra bisnis. Khadijah lebih tua dan tidak gengsi menyatakan cinta terlebih dulu.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.