N250 Gatutkaca Jadi Andalan Muspusdirla Yogyakarta

Pesawat N250 Gatutkaca menjadi bakal menjadi andalan baru di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta.
Pesawat N250 Gatutkaca saat menjalani pemindahan untuk dilakukan perakitan kembali setibanya di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta (Foto: Tagar/koleksi Muspusdirla)

Yogyakarta - Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta terus kebut persiapan dibukanya kembali museum angkatan udara (AU) di Indonesia. Sejak pandemi sampai saat ini masih ditutup.

Museum yang berada di kawasan Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta tersebut punya gacoan anyar dalam barang-barang koleksinya, yakni Pesawat N250 Gatutkaca yang merupakan pesawat pertama buatan bangsa Indonesia yang diprakasai BJ Habibie.

"Kami yakin ketika dibuka nanti, jumlah pengunjung akan banyak. Terlebih ada koleksi baru kami ini," kata Kepala Muspusdirla Kolonel Sus Dede Nasrudin, Minggu, 23 Agustus 2020.

Dede memprediksi, jumlah kunjungan akan meningkat saat dibuka rencananya awal September 2020 mendatang. Sebelum ditutup sejak pertengahan Maret 2020 lalu karena wabah corona mulai merebak, jumlah kunjungan setiap harinya bisa mencapai 3.000 ribu orang.

Maka dari itu, untuk menarik atensi pengunjung, N250 Gatutkaca pun ditempatkan di titik yang menjadi anjungan favorit pengunjung, tepatnya di sisi timur pintu masuk Muspusdila atau di sisi luar bersama barisan pesawat tempur lainnya. "Kami tempatkan mengganti posisi OV10 Bronco," imbuh dia.

Kami yakin ketika dibuka nanti, jumlah pengunjung akan banyak. Terlebih ada koleksi baru kami ini.

Terkait persiapan pembukaan kembali museum, pria asal Jawa Barat itu menjelaskan saat ini pihaknya tinggal menunggu izin dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Penyediaan peralatan pencuci tangan, alur keluar masuk pengunjung untuk menikmati 60 koleksi di museum tersebut juga sudah disiapkan.

Bahkan, pihaknya juga mengebut beberapa pengecatan ulang pesawat koleksi museum. "Perawatan pesawat museum dilakukan rutin. Nanti tetap kami cat kembali seperti aslinya. Kalau keseluruhan cat rutin itu setiap bulan 2 unit pesawat," tegas dia.

Dia mengatakan, keberadaan N250 ini tentunya menjadi kebanggaan Muspusdirla. Harapannya pesawat ini dapat menjadi edukasi bagi para pengunjung museum. Terutama keberhasilan anak bangsa dalam dunia kedirgantaraan.

"Ini pesawat propeler paling canggih. Jadi masyarakat berhak tahu bagaimana anak bangsa membuat pesawat dengan canggih. Sebelum ini ada si Kumbang buatan Pak Nurtanio tahun 1952. Dikoleksi baru 3 tahun terkahir ini Oktober 2017, digeser dari PT. DI kesini," tambah Dede.

Jadi Ikon Baru

Ya, pesawat sipil N250 Gatutkaca tampaknya akan menjadi ikon baru Muspusdirla selain Si Kumbang, sebuah pesawat pengintai ringan karya anak bangsa lainnya, Mayor Nurtanio Pringgoadisuryo.

Dede menjelaskan, Si Kumbang adalah pesawat serang darat yang dibuat oleh Lipnur (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio) yang merupakan cikal bakal PT Dirgantara Indonesia. Hanya sepuluh tahun setelah Indonesia merdeka, Indonesia berhasil membuat pesawat tempur secara mandiri tanpa bantuan tenaga asing.

Pesawat OV10 BroncoPesawat OV10 Bronco yang menjadi salah satu koleksi Museum Pusat Dirgantara Manda tengah menjalani perawatan rutin. (Foto: Tagar/koleksi Muspusdirla)

Si Kumbang dengan kode X-01 adalah pesawat low-wing monoplane dengan kemampuan COIN alias antigerilya. Pesawat ini mempunyai fixed tricycle undercarriage. Pilot duduk di dalam bubble canopy. "Pesawat itu jadi pesawat yang terbang menggunakan logo bendera Merah Putih pertama kali di Indonesia," lanjut Dede.

Adalah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang kalau itu masih sebagai Kasau juga berperan memindahkan Si Kumbang ke Muspusdirla. Peran yang sama diambilnya saat membawa N250 ke museum ini. Cukup beralasan memang, karena Hadi Tjahjanto punya rencana besar untuk menjadikan Muspusdirla sebagai museum pesawat terbesar di Asia Tenggara. []

Bagi warga Yogya dan sekitarnya, Muspusdirla memang sudah menjadi salah satu daerah tujuan wisata favorit bahkan juga jadi wisata edukasi. "Dari situ diharapkan generasi muda akan termotivasi untuk berkarya di bidang kedirgantaraan," pungkasnya. []

Berita terkait
Di Balik Pemindahan Pesawat N250 Gatutkaca ke Jogja
Ada cerita di balik pemindahan pesawat N250 Gatutkaca buatan BJ Habibie dari Bandung ke Yogyakarta.
Warga Segera Bisa Menaiki Pesawat N250 Gatutkaca
Masyarakat segera bisa menaiki pesawat N250 Gatutkaca, pesawat pertama buatan bangsa Indonesia.
N250 Gatutkaca, Koleksi Museum Dirgantara Yogyakarta
Pesawat rancangan Presiden RI ke-3, BJ Habibie, N250 Gatutkaca menjadi koleksi ke-60 Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.