Musim Hujan Waspadai Penyakit Ancam Hewan Ternak

Di musim hujan Dinas Kesehatan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat minta masyarakat waspada terhadap penyakit yang menyerang hewan piaraan
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi peternakan sapi di Jawa Barat. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Dinas Kesehatan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat mengimbau peternak dan masyarakat lainnya yang memiliki hewan ternak mulai dari ayam, sapi, kambing dan lain sebagainya waspada terhadap kerentanan serangan berbagai penyakit pada hewan ternak selama musim hujan.

“Kita imbau di musim penghujan ini atau biasa disebut bulan basah, peternak lebih berhati-hati. Lebih memperhatikan kondisi kandang dan hewan ternaknya,” tutur Kepala Bidang Kesehatan dan Kesmavet Dinas Kesehatan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Arif Hidayat kepada Tagar, Bandung, Jumat 10 Januari 2020.

Agar terhindar dari ancaman penyakit yang menyerang hewan ternak jelas Arif, seperti, ND atau Tetelo pada ayam. Penyakit diare, demam, cacingan yang biasa menyerang sapi. Peternak harus memperhatikan beberapa hal ini, diantaranya;

1. Perhatikan Kondisi Kandang

Hal yang pertama harus diperhatikan oleh para peternak baik peternak ayam maupun sapi adalah lebih memperhatikan kebersihan dan kelembapan kandang.

Untuk kandang sapi, diupayakan jangan sampai becek dan licin. Perhatikan pula sanitasinya, karena apabila tidak bersih akan rentan terhadap penyakit cacingan atau serangan lalat dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk kandang ayam baik kandang terbuka atau tertutup, peternak diimbau lebih memperhatikan kelembapan udara dan kebersihannya juga.

2. Perhatikan Pakan

Selain kondisi kandang, peternak pun diimbau lebih memperhatikan pakan selama musim hujan atau bulan basah ini. Jangan sampai pakan yang diberikan justru membuat hewan ternak diare.

“Kalau untuk kambing dan sapi, perhatikan pakan rumputnya. Waspada pakan (rumput) dengan kandungan protein dan air yang tinggi yang biasanya buat sapi diare,” jelas dia.

Sedangkan untuk pakan ayam, diupayakan pakan tetap kering jauh dari kontaminasi jamur karena selama musim hujan suhu udara lebih dingin dan basah.

3. Segera Hubungi Dokter Hewan atau ke Puskeswan

Apabila hewan ternak yang dimiliki sakit terang Arif, sebaiknya segera membawanya ke Puskeswan terdekat atau menghubungi dokter hewan setempat.

“Kalaupun Puskeswan kekurangan obat-obatan apalagi pasca bencana banjir di beberapa wilayah di Jabar. Puskeswan bisa segera berkoordinasi degan DKPP Jabar atau instansi terkait untuk meminta stok tambahan obat. Kita akan support,” tegas dia.

4. Hati-Hati Penyakit Stres

Arif menambahkan, untuk hewan ternak yang selamat dari banjir dan longsor kemarin. Peternak diimbau waspada terhadap serangan penyakit stres pada hewan ternak. Karena bagaimana pun juga hewan bisa mengalami stres.

“Misalkan, dalam kondisi yang biasanya ayam tinggal di kandang (yang nyaman) dengan pakan yang rutin. Sekarang kandang seadanya, pakan pun tidak diberikan secara rutin. Salah satu kondisi yang buat ternak stres,” tambah dia.

5. Hipotermia

Selain stres, ternak pun bisa mengalami hipotermia saat diterjang kebanjiran. “Biasanya, hewan ternak yang selamat dari banjir (terendam) ancamannya bisa hipotermia. Indikasinya bisa dilihat dari penurunan suhu dan kondisi tubuhnya. Biasanya kalau tak cepat ditangani, hewan ternak tersebut bisa langsung mati, biasanya paling beresiko pada ayam, sapi, kambing dan sebagainya,” kata dia. []

Berita terkait
Puluhan Ribu Ternak Babi Mati di Sumatera Utara
Virus Hog Cholera membuat puluhan ribu hewan ternak babi mengalami kematian di Sumatera Utara.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.