Munas V, PKS Yogyakarta Tetap Dukung Jadi Oposisi Jokowi

PKS Yogyakarta menegaskan tetap mendukung menjadi oposisi pemerintah Jokowi hingga 2024 mendatang.
Wakil Ketua DPW PKS DIY Agus Mas\'udi (dua dari kiri) didampingi pengurus dalam jumpa pers Lomba Baca Kitab Kuning IV FPKS DPRD DIY - DPW PKS, Minggu, 29 November 2020. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) secara online dan offline di Bandung, Jawa Barat, 26-29 November 2020. Selain launching logo baru, salah satu agendanya yakni langkah strategi politik lima tahun ke depan. 

PKS Yogyakarta senang partai yang berslogan Berkhidmat Untuk Rakyat ini tetap berada di luar pemerintah atau menjadi oposisi pemerintah Jokowi. "PKS Yogyakarta menginginkan tetap menjadi partai penyeimbang atau oposisi," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DIY Agus Mas'udi di sela jumpa pers Lomba Baca Kitab Kuning IV FPKS DPRD DIY - DPW PKS, Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga:

Menurut dia, pilihan untuk menjadi oposisi sudah dipertimbangkan dengan matang. Selain bagian dari aspirasi dari para kader, juga masukan dari para ulama dan tokoh. "Aspirasi dari kader memang menginginkan agar PKS tetap di luar pemerintah. Kami juga sudah sowan ke para tokoh, keinginannya memang demikian, menjadi oposisi sampai 2024," katanya.

Dia mengungkapkan, pertimbangan menjadi oposisi juga bagian dalam rangka pembelajaran politik di Tanah Air. Dalam dinamika politik, perlu ada kekuatan politik yang mengontrol kekuasaan atau pemeritahan. "Kalau semua di sana (pemerintah) siapa yang akan mengontrol. Atas dasar itulah, PKS mengambil peran itu, menjadi partai penyeimbang atau oposisi," jelasnya.

Aspirasi dari kader memang menginginkan agar PKS tetap di luar pemerintah. Kami juga sudah sowan ke para tokoh, keinginannya memang demikian, menjadi oposisi sampai 2024.

Agus mengungkapkan, PKS sendiri pada Pemilu 2024 menargetkan naik kelas yakni bisa mencapai dua digit. Pilihan politik untuk menjadi oposisi salah satunya untuk mewujudkan target tersebut. "Targetnya tentu menjadi lebih baik dan besar, dua digit di 2024 mendatang," tegasnya.

Baca Juga:

Menurut dia, dalam Munas PKS di Bandung juga me-launching logo baru partai. Logo yang diyakini memberi kesan fleksibel tersebut diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara pada Pemilu mendatang. "Logo baru lebih eye catching, lebih enak dipandang dan lebih milenial," ungkapnya.

Dalam bergantian logo tersebut, warna dasar hitam yang ada pada logo sebelumnya berubah menjadi bundar warga orange. Sedangkan lambang padi yang diapit dua bulan sabit tetap atau tidak ada perubahan. Hanya warnanya saja yang berubah dari kuning ke putih. Untuk tulisan PKS berada di bawah logo bundar orange. []

Berita terkait
Fraksi PKS Jabar Sebut Konflik Nikita & Rizieq Dimanfaatkan
Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Barat Haru Shuandharu mengatakan konflik antara Nikita Mirzani dan Rizieq Shihab sengaja di manfaatkan beberapa pihak.
PKS Ungkap Alasan Ngotot Bahas RUU Minuman Beralkohol
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini menyatakan, fraksinya akan konsisten memperjuangkan RUU Minuman Beralkohol.
PKS: Pemerintah Perlu Isi Anggota Dewan Energi Nasional
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto mendesak pemerintah untuk segera memproses pengisian anggota Dewan Energi Nasional (DEN).
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.