Surabaya - Merespons sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi perhatian semua pihak di Jawa Timur (Jatim).
Apalagi sebelumnya, kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura pada 22 Mei lalu menjadi pelajaran bagi Polda Jatim.
Setelah sebelumnya menggelar deklarasi masyarakat Jatim dan Surabaya tolak kerusuhan untuk Indonesia Damai di Monumen Polri, Surabaya. Kali ini Polda Jatim menggelar pertemuan dengan seluruh tokoh agama se-Jatim di ruang Mahameru Mapolda Jatim, Senin 17 Juni 2019.
Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Buchori mengatakan, kehadiran seluruh ulama dan tokoh agama dalam pertemuan yang diinisiasi Polda Jatim memberikan kedamaian dan keamanan bagi Jatim selama sidang MK.
Apalagi, kata dia, dua pimpinan organisasi Islam terbesar di Jatim yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah hadir dalam kegiatan tersebut.
"NU dan Muhammadiyah bertemu, MUI bisa memfasilitasi bersama-sama, beres Jatim tidak akan ada apa-apa. Apalagi yang memimpin ibu Khofifah, Ketum Muslimat (NU)," sebutnya.
"Saya yakin Jatim tidak akan ada bentrok. Mari kita tolak namanya kerusuhan, mari kita bangun kedamaian," lanjutnya.
Ia pun mengajak seluruh ulama, khususnya di Jatim untuk bisa bersikap netral dalam melihat masalah.
Ini ulama yang hadir tidak membedakan, hari ini semuanya menjadi satu. Para ulama sudah bersatu kembali di sini untuk Jatim dan untuk Indonesia damai
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Polda Jatim yang menghadirkan seluruh elemen agama bertujuan menjaga kedamaian dan keamanan Jatim.
"Ini yang bukan hanya ulama, ada intelektual, pendeta, ada habaib. Banyak sekali ormas Islam yang hadir. Jadi saya rasa ini adalah satu silaturahmi yang multi stakeholder di antara tokoh-tokoh agama termasuk MUI dan FKUB," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial ini mengaku seluruh stakeholder sepakat maka Jatim akan aman dan damai.
"Semuanya sepakat, kita tidak ingin ada kerusuhan. Proses-proses pendewasaan pikir berdemokrasi ini akan terus terasa," tegas dia.
"Saya rasa pertemuan ini kita bangun kesepahaman lebih kuat dan lebih baik yang akan membangun wujud kepercayaan, selanjutnya akan membangun wujud saling menghormati," lanjutnya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menjelaskan, pertemuan dengan tokoh agama bukan menjadi yang terakhir. Setelah ini, kata dia, pihaknya juga akan mengundang tokoh pemuda, mahasiswa, dan buruh untuk membahas keamanan dan kedamaian Jatim.
"Ini juga rangkaian HUT Bhayangkara yang mana kita akan jaga Jatim, menolak kerusuhan untuk Indonesia damai," tegasnya.
Ia menegaskan seluruh tokoh agama yang hadir sudah tidak lagi terkotak-kotak pasca pemilu.
"Ini ulama yang hadir tidak membedakan, hari ini semuanya menjadi satu. Para ulama sudah bersatu kembali di sini untuk Jatim dan untuk Indonesia damai," pungkasnya.[]
Baca juga:
- MUI Kecam Keras Bom Bunuh Diri di Sukoharjo
- MUI Tapanuli Utara: Mari Dukung Ketetapan KPU
- MUI Haramkan Golput bagi Umat Islam