Mudik Lebaran, Dishub Bogor Terjunkan 200 Personel

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, mempersiapkan pos dan tim terpadu arus mudik dan balik mulai H-7 hingga H+7
Apel pagi tenaga medis dari Dinkes Kabupaten Bogor yang akan disiagakan untuk membantu para pemudik. (Foto: Tagar/wawan Kurniawan)

Bogor - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Jawa Barat mempersiapkan pos dan tim terpadu arus mudik dan balik mulai H-7 hingga H+7, di Terminal Bubulak dan Terminal Merdeka dengan menerjunkan 200 personel.

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bogor Jimmy Hutapea, Selasa 28 Mei 2019 di kantornya, mengatakan, Dishub Kota Bogor mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan maupun Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Korlantas untuk pengaturan arus mudik 2019.

"Untuk pengaturan, pemerintah pusat lebih menitikberatkan pada ruas jalan tol yang akan menerapkan sistem satu arah pada saat-saat tertentu. Sementara di Kota Bogor tidak terkait secara langsung," kata Jimmy.

Dikatakan, untuk pengaturan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang, Kota Bogor masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Pada prinsipnya, Pemkot Bogor dalam hal ini Dishub sudah mempersiapkan beberapa hal untuk mendukung lancarnya mudik tahun 2019," jelasnya.

Dishub Kota Bogor juga melibatkan 200 personel yang akan diatur secara bergantian. Untuk uji kelaikan kendaraan atau ramp check, Jimmy menambahkan, sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum Idul Fitri, baik di terminal maupun di pool keberangkatan bus.

Sedangkan armada yang akan melayani arus mudik, Jimmy mengatakan ada kurang lebih 1.800 kendaraan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

"Untuk tes bagi para pengemudi tetap dilakukan bekerja sama dengan dinas kesehatan, seperti tahun lalu," katanya.

Demi mendukung lancarnya arus menjelang hingga pasca Idul Fitri, Dishub menyiagakan seluruh armada yang dimiliki, di antaranya dua truk derek, mobil pendukung sarana lalu lintas dan yang lainnya.

"Kepada para pengusaha angkutan, kita mengimbau agar menaati peraturan yang ada, melakukan pengecekan kendaraan secara rutin maupun pengujian sebelum keberangkatan untuk menjamin keselamatan penumpang. Bagi bus kelas ekonomi agar tidak menaikkan tarif di luar ketentuan yang sudah ada," tandasnya.

Dinkes Kabupaten Bogor Siapkan Tim Medis

Di tempat terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, menyiagakan 427 tenaga medis yang akan bertugas di 20 titik posko pengamanan Lebaran yang tersebar di 40 kecamatan di Bumi Tegar Beriman.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Erwin mengatakan, hasil identifikasi posko kesehatan, 427 tenaga medis tersebut terbagi-bagi di tiap tingkatan. Di antaranya, posko yang ditentukan oleh Polres Bogor, 40 posko kesehatan di tingkat kecamatan, kemudian di Posko Kesehatan Masyarakat (PKM) tingkat desa.

"Di Dinkes juga posko yang akan diisi empat orang. Dan nanti sinerginya juga dengan rumah sakit rujukan yang berjumlah 28 rumah sakit," kata Erwin.

Selain itu, ada juga 28 unit ambulans yang disiapkan untuk membantu akomodasi kesehatan para pemudik. Di samping, ambulans yang ada di setiap puskemas kecamatan.

Semua itu, kata dia, dilakukan secara gratis alias tanpa biaya pengobatan apapun. Terkecuali jika memang para pemudik harus dilarikan ke rumah sakit rujukan. Di mana itu menjadi kewenangan setiap rumah sakit.

Dengan kata lain, rumah sakit yang disiagakan juga jangan sampai menghambat proses penanganan kesehatan bagi para pemudik dan masyarakat secara umum. "Pada prinsipnya juga semua rumah sakit harus siap dengan kondisi seperti itu," tegasnya.

Erwin mengatakan, tim kesehatan Lebaran juga perlu dicek kesiapan masing-masing individu. Di satu posko ada satu dokter, dua perawat, dan satu driver.

"Kalau pemudik sudah lelah, tenaga medis menyarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Atau ketika mereka mengeluh sakit segera telepon kami. Kami sediakan call centre. Fasilitas itu yang bisa kta gunakan," katanya.

Dinkes juga menyiapkan obat-obatan lengkap bagi para pelaku mudik yang membutuhkan. Erwin berharap jangan sampai timbul asumsi bahwa tenaga medis hanya ada saat peristiwa kecelakaan lalu lintas atau bencana yang terjadi.

Dari pencegahan, tindakan kuratif, hingga pemulihan akan dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Bogor. "Kita juga siagakan unit motor untuk berkeliling. Semuanya harus lengkap dan dalam kondisi prima," tukasnya.[]

Berita terkait