Jakarta - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin menduga pemidanaan artis Dinar Candy terkait aksi protes perpanjngan PPKM dengan berbikini di jalan raya mengandung muatan politis.
"Kalau artis yang terkenal kelas mapan mulai demo, berarti krisis ekonomi sudah sangat parah. Orang kaya mulai jatuh miskin dan marah. Ini rezim Jokowi panik. Padahal batasan pornografi tak jelas. Faktanya Dinar Candy masih berpakaian kok waktu demo di pinggir jalan. Dia tidak telanjang," kata Mualimin dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 6 Agustus 2021.
Mualimin menilai, pemidanaan penyanyi Dinar Candy sebagai bukti yang menunjukkan ketakutan pemerintahan Jokowi terhadap protes. Sebab, lanjut Mualimin, Dinar Candy adalah seorang figur publik yang memiliki banyak pengikut.
Padahal batasan pornografi tak jelas. Faktanya Dinar Candy masih berpakaian kok waktu demo di pinggir jalan.
"Di Instagram saja pengikut DC ada 3,8 juta orang. Karena rezim takut demonya diikuti banyak orang, makanya Dinar dipidana dengan pasal karet dan tak jelas batasnya. Menurut pasal 36 UU Pornografi, pakaian DC itu belum masuk kategori porno" ujarnya.
"Orang cuma mengangkat poster doang jadi tersangka. Ini kriminalisasi yang konyol. Itu kan demo biasa, jangan alergi lah pemerintahan ini. Rezim Jokowi makin otoriter dan phobia kritik. Kalau status tersangka diobral negara makin sakit," ujarnya. [].
Baca Juga: Protes PPKM, Dinar Candy Diamankan Polisi Imbas Pakai Bikini