Moeldoko Tidak Cerita kepada Jokowi Gerakannya di Partai Demokrat

Moeldoko tidak cerita kepada Presiden Jokowi tentang gerakannya di Partai Demokrat, mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Presiden Joko Widodo. (Foto: Tagar/JPNN/M Fathra Nazrul Islam)

Jakarta - Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta bersikap hati-hati ketika diminta tanggapan apa masuk akal Presiden Joko Widodo tidak tahu Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko berangkat ke Deli Serdang pada Jumat, 5 Maret 2021, untuk mengikuti Kongres Luar Biasa Partai Demokrat untuk mendongkel Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.

"Bisa ya jika memang Pak Moeldoko merasa itu hak individu untuk berpolitik, tapi sebagai pejabat di lingkaran Presiden memang biasanya akan memberi tahu jika akan meninggalkan Jakarta. Tapi mengingat skala isunya yang cukup besar, Presiden harusnya tahu situasi ini," ujar Stanislaus Riyanta kepada Tagar, Kamis, 11 Maret 2021.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan Presiden Jokowi tidak tahu Moeldoko berangkat ke Deli Serdang untuk mengikuti Kongres Luar Biasa Partai Demokrat. Moeldoko juga tidak memberi tahu Presiden karena Moeldoko merasa itu urusan pribadi, dan juga Presiden tidak bertanya.

Saya kira Presiden tahu situasi ini tapi tidak mau melakukan intervensi.


Baca juga: Sikap Jokowi Setelah Tahu Moeldoko Dongkel Agus Yudhoyono

MoeldokoTerjadi dualisme kepemimpinan di Partai Demokrat, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Moeldoko. (Foto: Tagar/Twitter AHY dan CNN)

"Berarti Pak Moeldoko menganggap bahwa aksi politiknya sebagai hak individu, dan bisa saja memang Presiden juga tidak tanya karena Presiden ingin menjaga independensi sebagai kepala negara, melarang atau memperbolehkan bisa dianggap intervensi," tutur Stanislaus.

"Saya kira Presiden tahu situasi ini tapi tidak mau melakukan intervensi," kata Stanis pula.

Gerakan Moeldoko itu salah atau benar, Stanislaus Riyanta mengatakan, "Kalau aturan perundang-undangan ya harus diuji dulu masalahnya supaya tahu apakah benar atau salah, tapi memang aksi Moeldoko membuat tensi politik terutama terkait Partai Demokrat menjadi tinggi."

Presiden Joko Widodo pada akhirnya tahu gerakan Moeldoko di Partai Demokrat, kata Mahfud MD, Jokowi menunjukkan reaksi biasa, tenang, tidak uring-uringan. 


Berita terkait
Demokrat: Gatot Nurmantyo Standar Etika Tinggi, Tidak Seperti Moeldoko
Pengakuan Gatot Nurmantyo bahwa ia ditawari jadi Ketua Umum Partai Demokrat seperti Moeldoko, tapi menolak, membuat kagum kader Partai Demokrat.
Pengurus Demokrat Kelompok Moeldoko Berkantor di Rawamangun
Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat kubu Ketua Umum Moeldoko versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang, berkantor di Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta.
Alasan Moeldoko Mau Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Alasan Moeldoko mau jadi Ketua Umum Partai Demokrat walau harus berhadapan dengan Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.