Pengurus Demokrat Kelompok Moeldoko Berkantor di Rawamangun

Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat kubu Ketua Umum Moeldoko versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang, berkantor di Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta.
Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang. (Foto: Tagar/Instagram @dr_moeldoko)

Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Moeldoko berkantor di sebuah gedung di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur. Gedung ini pernah menjadi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhyono sebelum pindah ke Jalan Proklamasi.

Hal tersebut disampaikan Darmizal, politisi Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang.

"Kantor DPP Partai berada di Jalan Pemuda Nomor 712 Rawamangun Jakarta Timur," ujar Darmizal dalam konferensi pers di rumah Moeldoko di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.

Darmizal mengatakan tempat itu sangat bersejarah bagi Partai Demokrat, "Dan tentu saja bagi bangsa Indonesia karena dari tempat itulah Susilo Bambang Yudhoyono diantarkan selama dua periode menjadi Presiden RI."

Gedung di Jalan Pemuda itu, kata Darmizal, dipinjamkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen Marbun, selama 12 tahun. Sedangkan kantor DPP kubu AHY di Jalan Proklamasi merupakan hasil sumbangan para kader daerah.

Dari tempat itulah Susilo Bambang Yudhoyono diantarkan selama dua periode menjadi Presiden RI.

Jhoni Allen Marbun menyayangkan Susilo Bambang Yudhoyono sepuluh tahun menjadi Presiden, tidak bisa membangun kantor sendiri untuk Partai Demokrat. "Sepuluh tahun jadi presiden ke mana, kok tidak bikin kantor? Kok jadi keringat mereka. Betul enggak tuh Partai atau Yayasan Demokrat."

Moeldoko
Moeldoko jadi Ketua Umum Partai Demokrat setelah menggulingkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono lewat kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021. (Foto: Tagar/Antara/Endi Ahmad)


Dualisme Kepemimpinan Belum Terpecahkan

Partai Demokrat masih berada dalam situasi dualisme kepemimpinan, ada kepengurusan di bawah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, dan ada kepengurusan di bawah Ketua Umum Moeldoko. 

Kelompok Agus Yudhoyono sudah mendatangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, bahwa kepemimpinannya yang sah. Sementara Kelompok Moeldoko belum melapor ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Jhoni Allen Marbun mengatakan pasti akan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, "Sesegera mungkin. Tidak perlu buru-buru, tidak perlu demo-demo."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan Pemerintah sejauh ini hanya tahu bahwa Partai Demokrat yang sah adalah yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, karena pengurus Partai Demokrat kelompok Moeldoko versi Kongres Luar Biasa belum melapor kepada Pemerintah. Nantinya apabila kelompok kongres luar biasa sudah melaporkan, Pemerintah akan menilai legalitas kedua kelompok kemudian memutuskan mana kepengurusan yang sah. 


Berita terkait
Demokrat: Gatot Nurmantyo Standar Etika Tinggi, Tidak Seperti Moeldoko
Pengakuan Gatot Nurmantyo bahwa ia ditawari jadi Ketua Umum Partai Demokrat seperti Moeldoko, tapi menolak, membuat kagum kader Partai Demokrat.
Alasan Moeldoko Mau Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Alasan Moeldoko mau jadi Ketua Umum Partai Demokrat walau harus berhadapan dengan Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono.
AHY: Moeldoko Tidak Kesatria, Kami Tempuh Jalur Pengadilan
Agus Yudhoyono bilang Moeldoko prajurit tidak kesatria, bilang tidak tahu apa-apa, tahu-tahu bersedia dijadikan Ketua Umum Partai Demokrat.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.