Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan pemerintah hingga kini belum memutuskan untuk menerima Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS untuk kembali ke Indonesia. Sebab, pemerintah memiliki banyak pertimbangan khusus mengenai hal tersebut.
"Sebenarnya belum pernah dibicarakan. Pemerintah belum menentukan sikap dalam hal itu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.
Presiden yang akan bicara karena melihat dengan jeli, dengan teliti, positif dan negatif, pengalaman masa lalu.
Dalam waktu dekat, kata Moeldoko, pemerintah akan membahas mengenai persoalan itu dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Termasuk plus minusnya. Pasti akan dirataskan (rapat terbatas), Presiden yang akan bicara karena melihat dengan jeli, dengan teliti, positif dan negatif, pengalaman masa lalu," ujar Moeldoko.
Sebelumnya, Jokowi menyebut rencana warga negara Indonesia (WNI) eks organisasi Negara Islam di Iraq dan Suriah (ISIS) ke Indonesia, hingga saat ini masih dalam proses pembahasan.
"Kita ini pastikan semuanya harus lewat perhitungan, kalkulasi, plus minusnya, semuanya dihitung secara detail dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam rapat terbatas setelah mendengarkan dari kementerian-kementerian dalam menyampaikan hitung-hitungannya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Jokowi mengemukakan hal ini masih dalam tahap pembahasan. Menurutnya banyak faktor yang menjadikan hal ini perlu banyak pertimbangan.
"Kalau bertanya kepada saya, ini belum ratas loh ya, saya akan bilang tidak. Tapi masih dirataskan," ucap Jokowi. []
Baca juga:
- Jokowi Centre: Kombatan ISIS Bukan WNI Lagi
- Nada Fedulla, Curahan Hati Anak ISIS Ingin Pulang ke Indonesia