Moeldoko Melek Ada Episentrum Perubahan Virus Corona

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan pemerintah berupaya untuk meningkatkan atensi terhadap penyebaran virus corona.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan pemerintah berupaya untuk meningkatkan atensi terhadap negara yang menjadi episentrum virus corona (Covid-19). 

Dia menuturkan, pemerintah mulai mencermati peta penyebaran virus corona yang diketahui 'terlahir' dari Wuhan, China, dan telah memakan korban paling banyak di sana.

"Ada perubahan episentrum dari China ke Korea, berikutnya ke Iran. Itu jadi atensi kita, jadi mobilitas kita, atensi kita," kata Moeldoko di kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Bulog Pastikan Stok Beras Aman

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan batasan masuknya warga negara asing (WNA) ke Indonesia sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait. 

Muhadjir EffendyMendikbud RI, Muhadjir Effendy saat berkunjung ke SMP SMA Kottabarat, Solo. (Foto: Dok. Tagar)

Hal ini menurutnya amat diperlukan, guna mencegah penyebaran virus semakin parah dari waktu ke waktu.

"Sebetulnya sudah dibatasi sementara ini. Kita evaluasi cross border untuk pengawasan yang lebih ketat, tempat-tempat penyeberangan dari luar negeri termasuk alat-alat deteksinya," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Ada perubahan episentrum dari China ke Korea, berikutnya ke Iran. Itu jadi atensi kita, jadi mobilitas kita, atensi kita.

Menurutnya, setelah pemerintah mengetahui adanya dua warga Depok yang positif kena virus corona, maka pemerintah akan lebih memerhatikan lagi agar korban tidak bertambah.

"Yang akan ditangani secara lebih komprehensif. Kemarin kan kita fokus kepada anak buah kapal (ABK), sehingga sekarang ketika sudah berada di sini, sudah perkara domestik karena penularannya ternyata sudah ada di tempat kita bukan dari luar. Ya kita harus membuat strategi baru," ucap dia.

Baca juga: Pencegahan Penyebaran Corona di Bandara Kualanamu

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya penemuan dua orang warga negara Indonesia di Jawa Barat yang positif terjangkit virus corona, karena tertular oleh warga negara Jepang. 

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun, dicek tim ternyata posisi sakit," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. []

Berita terkait
Bar Paloma Akui Warga Depok Kena Corona Pelanggannya
Pasca dua orang Depok terinfeksi Corona di Paloma Launch and Bar Jakarta, pihak bar langsung melakukan upaya pencegahan.
Ada Corona, Anies Baswedan Ogah Pusing Formula E
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berbicara soal Formula E di kawasan Monas. Dia beralasan tengah fokus kepada korban virus corona.
Tak Terdeteksi Kena Corona, WN Jepang Minum Obat
WNA Jepang yang menularkan Corona ke dua warga Depok tidak terdeteksi karena minum obat.