Modus Baru Penipuan Berkedok Jasa Cat di Kudus

Waspada, modus baru penipuan berkedok jasa pengecatan rumah muncul di Kabupaten Kudus
Keluarga Antox menunjukkan dinding rumahnya yang dicat oleh pelaku penipuan. (Foto: Tagar/Ist)

Kudus - Modus baru penipuan berkedok jasa pengecatan rumah muncul di Kabupaten Kudus. Warga diminta untuk waspada terhadap aksi ini.

Dwi Hermanto, 33 tahun, warga Desa Terban RT 2 RW 8, Kecamatan Jekulo belum lama ini menjadi korban penipuan. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu, 20 Desember 2020 sekitar pukul 18.00 WIB.

"Benar, keluarga saya menjadi korban aksi tersebut. Kejadiannya hari Minggu lalu," ujar Antok sapaan akrab Dwi Hermanto, Selasa, 22 Desember 2020 siang.

Mereka ngecat baru separo ruang, sudah minta Rp 750 ribu. Istri saya kaget dan menolak membayar.

Lebih rinci, Antok mengungkapkan, Minggu sore, istrinya Siti Rohmah, 30 tahun sedang di rumah sendirian. Sekitar Magrib, ada dua orang tukang cat keliling mendatangi rumahnya menawarkan jasa pengecatan rumah.

"Dua orang itu datang pakai kendaraan Honda Beat," ujar dia mengungkapkan ciri-ciri pelaku.

Merasa tidak membutuhkan jasa tersebut, Istri Antok, menolak tawaran tersebut. Terlebih posisi suaminya saat itu sedang pergi ke acara hajatan temannya.

Kendati telah ditolak, dua orang tukang cat keliling ini justru kian memaksa. Untuk merayu korban, mereka memakai alasan ingin memberikan sampel.

"Udah ditolak berkali-kali. Terus bilangnya ini hanya sampel. Pas dengar itu hanya sampel, istri saya akhirnya membolehkan," ujarnya.

Usai dapat restu pemilik rumah, mereka mulai lakukan pengecatan sebagian dinding rumah. Tak berselang lama tiba-tiba ada dua orang lagi hingga jumlahnya menjadi empat orang.

Belum juga rampungkan pengerjaan pengecatan satu ruang. Empat orang tersebut, tiba-tiba meminta uang jasa pengecatan pada pemilik rumah. Nominal yang diminta terbilang cukup mahal, yakni Rp 750 ribu.

"Mereka ngecat baru separo ruang, sudah minta Rp 750 ribu. Istri saya kaget dan menolak membayar. Soalnya pas diawal tidak ada pembahasan mengenai biaya. Mereka bilang hanya sampel kok tiba-tiba minta duit," ujar Antok dengan nada agak tinggi.

"Mereka meminta dengan memaksa. Itu posisi istri saya di rumah sendiri. Dia ketakutan, akhirnya ya sudah dikasih Rp 500 ribu biar mereka pergi," tambahnya.

Benar saja, usai mendapat uang tersebut empat orang ini pergi meninggalkan rumah Antok. Dengan kejadian ini, Antok dan keluarga mengaku telah mengikhlaskan uang tersebut.

Dirinya hanya berharap, agar masyarakat Kudus bisa lebih waspada dengan modus-modus penipuan yang demikian.

"Cukuplah kami jadi korban. Jangan ada lagi yang ketipu. Mohon untuk hati-hati," harapnya. []

Berita terkait
Teka-teki Motif Pria di Kudus Gantung Diri di Rumah Saudara
Pria asal Jati, Kudus, ditemukan meninggal gantung diru di rumah saudaranya. Motif bunuh diri masih jadi teka-teki.
Lubang Jalan di Kudus Picu Truk Tabrak Rumah dan Mobil
Gegara berupaya mengindari lubang di Jalan Kampus UMK, dump truk oleng dan menabrak rumah dan mobil di pinggir jalan di Kudus.
Pantat Truk Kontainer Ditabrak di Kudus, Sopir Malah Kabur
Kecelakaan dua truk kontainer terjadi di Kudus. Sopir truk yang ditabrak malah kabur usai kejadian.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara