Medan - Pdt Oloan Pasaribu yang juga Pimpinan Pusat GKPI akhirnya angkat bicara insiden tabrakan mobilnya dengan pengendara Honda Vario BK 5840 AEQ, Henry Hamonangan Manurung di Jalan Lintas Silangit Siborong-borong, Desa Pohan Tonga, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut pada Senin, 3 Agustus 2020.
Henry yang bekerja di Garuda Maintenance Facilities (GMF) pada bagian aircraft maintenance engineer itu diketahui tewas ditabrak mobil Fortuner BK 1173 WT yang dikemudikan sintua bermarga Tobing dan membawa Pdt Oloan Pasaribu.
Oloan Pasaribu dihubungi Tagar, tidak membantah adanya kecelakaan lalu lintas sehingga menyebabkan Henry Hamonangan Manurung meninggal dunia setelah ditabrak mobil Fortuner yang dikemudikan sopirnya. Dia juga turut berduka atas insiden itu.
"Pertama-tama kami sampaikan bawa lakalantas ini sangat mengejutkan kami dan keluarga almarhum. Doa dan harapan kami kiranya Tuhan memberkati dan memberikan penghiburan sejati kepada semua keluarga yang ditinggalkan," ungkap Oloan melalui telepon selulernya, Rabu, 26 Agustus 2020.
Selanjutnya semua harus sabar, saling memahami dan mendoakan waktu yang dari Tuhan
Pengakuannya, mereka sudah beberapa kali melakukan pendekatan kepada keluarga Henry Hamonangan Manurung. Namun belum ada titik temu. Dia juga menyebut bahwa perkara telah ditangani kepolisian.
"Kami doakan keluarga almarhum dan semua untuk bersabar. Kejadian ini langsung ditangani yang berwenang, yaitu polisi," tuturnya.
Meski telah berulang kali mendatangi keluarga korban, dan belum ada titik temu, Oloan mengaku pihaknya akan tetap melakukan pendekatan.
"Ini sedang diupayakan pendekatan. Selanjutnya semua harus sabar, saling memahami dan mendoakan waktu yang dari Tuhan untuk kebaikan umatnya pasti akan tiba. Kami doakanlah ibu dan keluarga yang masih sedang berduka. Itu dulu dari kami," terangnya.
Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polres Tapanuli Utara, tidak menahan sopir Fortuner. Hal itu diakui Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing.
"Dalam perkara, kepolisian masih menanganinya. Kami sudah memeriksa empat orang saksi. Kemudian satu orang penumpang dari mobil Fortuner. Makanya kami memutuskan bahwa pengemudi Fortuner tidak bersalah," kata Walpon.
Menurut dia, insiden kecelakaan itu diawali dari kecelakaan lalu lintas tunggal. Di mana Henry terjatuh dari sepeda motornya, itu kemungkinan disebabkan jalanan yang licin.
"Dia terjatuh, lalu sepeda motornya terpental ke sebelah kiri dan pengendaranya terpental ke kanan atau ke badan jalan. Saat itu, ada mobil Fortuner melintas dan pengendara sepeda motor itu terkena bamper depan mobil. Itu berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara di tempat kejadian," ungkapnya.
Kepolisian belum berani menyimpulkan bahwa kelalaian dilakukan oleh pengendara sepeda motor. Karena, di saat itu kondisi jalan yang dilintasi sangat licin.
"Perkembangan terakhir sampai sekarang masih kami proses sesuai dengan prosedur dan yang pasti pengendara Fortuner melaju di jalan yang benar, yaitu sebelah kiri dan pengendara sepeda motor terjatuh dan dia terpental ke badan jalan dan di saat itulah terjadi kecelakaan," tuturnya.[]
PEN
