Di tengah masyarakat, terdapat kepercayaan yang cukup populer bahwa mengonsumsi sate atau gulai kambing dapat menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Namun, apakah benar demikian? Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Sri Martinah, memberikan penjelasan ilmiah mengenai mitos ini.
Banyak orang percaya bahwa makan daging kambing, terutama dalam bentuk sate atau gulai yang berlemak, dapat langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah. Mitos ini telah bertahan lama dan sering kali membuat orang khawatir untuk mengonsumsi daging kambing. Sri Martinah menjelaskan bahwa konsumsi daging kambing dalam porsi wajar sebenarnya tidak langsung menyebabkan hipertensi.
"Peningkatan tekanan darah tidak terjadi hanya karena mengonsumsi daging kambing sesekali. Namun, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan garam, serta gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan, dapat meningkatkan risiko hipertensi," ujar Sri. Daging kambing, seperti daging merah lainnya, mengandung lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang bisa memicu hipertensi dan penyakit jantung.
Selain itu, bumbu dan saus yang digunakan dalam sate dan gulai kambing sering kali tinggi garam. Asupan garam yang berlebihan diketahui dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sri Martinah juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau tekanan darah dan mencegah komplikasi akibat hipertensi.
"Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan pola makan yang sehat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda," tambahnya. Dinkes Magetan berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pola makan sehat dan faktor-faktor risiko hipertensi melalui berbagai program dan kampanye kesehatan.