Jakarta - Miniso Group Holding, peritel rumah tangga dan barang konsumsi China yang sahamnya sudah diperdagangkan di New York, sedang mempertimbangkan listing kedua di Hong Kong tahun 2022.
Dilansir dari The Business Times, Perusahaan tersebut bekerja sama dengan Bank of America (BofA) dan UBS Group dalam rencana penjualan saham tersebut, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut bersifat pribadi.
Meyakini Miniso bisa mengumpulkan beberapa ratus juta dolar di Hong Kong. Perundingan berada pada tahap awal, dan rincian seperti ukuran dan waktu penggalangan dana dapat berubah.
- Baca Juga: Mantap! IHSG Ditutup Menghijau Hari Ini, 6 Desember 2021I
- Baca Juga: PO, Dharma Polimental Mulai Tawarkan Rp 500 Per Saham
Dalam hal ini, perwakilan untuk Miniso dan BofA menolak berkomentar juga UBS tidak segera menanggapi permintaan komentar. Lain hal, operator toko diskon ingin bergabung dengan banyak perusahaan China yang diperdagangkan di AS seperti Baidu, Xpeng dan Weibo.
Ketika ketegangan China-AS membara dan mengancam untuk memblokir akses perusahaan China ke pasar modal AS, beberapa dari mereka mencari pijakan kembali ke rumah sebagai lindung nilai terhadap risiko.
- Baca Juga: Kabar Gembira, IHSG & Rupiah Berada di Zona Aman Hari Ini
- Baca Juga: Saham Bank Jago Naik 3,49 Persen
Di bawah undang-undang yang disahkan di AS, perusahaan China dapat dikeluarkan dari bursa di sana jika regulator Amerika tidak diizinkan untuk meninjau audit mereka.
Didirikan di China pada tahun 2013, Miniso sekarang menjalankan lebih dari 4.200 toko di lebih dari 80 negara dan wilayah, termasuk di Inggris Raya, Kanada, Australia, Meksiko, dan Singapura. Ini mengumpulkan US$608 juta dalam daftar Bursa Efek New York pada Oktober tahun 2020.
(Putri Fatimah)