Mesut Ozil Tak Punya Masa Depan di Arsenal

Gelandang Arsenal Mesut Ozil sudah kian lambat dan tak punya masa depan di klub. Eks striker Arsenal Andrey Arshavin sarankan melego Ozil.
Gelandang Arsenal Mesut Ozil sudah kian lambat dan tak punya masa depan di klub. Eks striker Arsenal Andrey Arshavin menyarankan agar melego Ozil menjelang berakhir kontraknya. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Gelandang Arsenal Mesut Ozil sudah kian lambat dan tak punya masa depan di klub. Seiring kontraknya yang berakhir tahun depan, mantan striker Arsenal Andrey Arshavin menyarankan agar melego Ozil. 

Kontrak Ozil dan beberapa pemain Arsenal, termasuk striker Pierre-Emerick Aubameyang akan selesai pada 2021. Arsenal dihadapkan pada kemungkinan untuk memperbarui kontrak mereka atau menjualnya sebelum berstatus bebas transfer. 

Selain mereka, duo bek Sokratis dan David Luiz turut berakhir masa kontraknya. Ini menjadikan Arsenal bakal disibukkan di bursa transfer musim panas pada Juli 2020. 

Namun menurut saya Mesut sudah menurun permainannya. Saya lebih suka menurunkan pemain lain ketimbang dia

Semua pemain sudah berusia di atas 30 sehingga menjadi pertimbangan klub London Utara itu untuk mempertahankannya. Bila mereka tetap bersama Arsenal tanpa mendapat kontrak baru, maka 4 pemain itu bebas melakukan negosiasi dengan klub mana pun pada bursa transfer Januari 2021. Arsenal tidak akan mendapatkan sepeser pun dari transfer mereka bila mencapai kesepakatan dengan klub lain karena statusnya yang sudah bebas transfer.

Arsenal kemungkinan melepas keempatnya. Hanya di antara mereka, Aubameyang yang masih memiliki nilai jual dan menjadi buruan sejumlah klub. Paling tidak, Barcelona dan Manchester United tengah mempertimbangkan merekrutnya. Namun kepergian Aubameyang bisa merontokkan separuh kekuatan The Gunners meski masih memiliki Alexandre Lacazette dan striker muda Brasil, Gabriel Martinelli. 

Pasalnya, striker asal Gabon tersebut masih merupakan pilar lini depan Arsenal. Musim ini, Aubameyang yang juga menjadi kapten telah mencetak 17 gol selama 26 penampilan di Arsenal.  

Baca juga: 

Striker Arsenal Gantikan Luis Suarez di Barcelona?

Sebaliknya, Ozil memang sudah menunjukkan penurunan. Dirinya hanya 18 kali dimainkan dan mencetak 1 gol musim ini. Padahal, eks pemain tim nasional Jerman ini termasuk mendapat gaji tertinggi di Arsenal, yaitu 350 ribu atau Rp 7,1 miliar setiap pekan.

Mantan striker Arsenal Andrey Arshavin menuturkan bila Ozil merupakan salah satu gelandang bertalenta. Namun dengan usianya yang sudah 31, dia dinilai kian menurun. Hanya, dia mengaku heran bila manajer anyar Mikel Arteta masih sering memainkannya. Menurut dia sudah saatnya Arsenal berpisah dengan Ozil. 

"Sebagai pemain, saya menaruh respek kepada dia. Mesut merupakan salah satu pemain kelas dunia," kata Arshavin seperti dilansir The Sun.

"Namun menurut saya Mesut sudah menurun permainannya. Saya lebih suka menurunkan pemain lain ketimbang dia. Sebaliknya, Mikel justru lebih sering memainkannya," ujar eks striker timnas Rusia ini. 

Arshavin mengakui bila permainan Ozil memang kian berkembang sejak direkrut Arsenal dari Real Madrid pada 2014. Namun dia menilai pemain itu sudah tak punya masa depan di klub tersebut. 

"Permainan dia memang berkembang di Arsenal. Namun sekali lagi, saya menilai dia sudah tak punya masa depan di Arsenal," jawab dia. 

Arsenal Punya Problem Lini Belakang

Menanggapi pencapaian Arsenal musim ini yang terpaksa berganti pelatih, Arshavin menilai tim menghadapi problem di lini belakang. Pembelian Luiz dari Chelsea ternyata gagal mengatasi problem itu. 

Arsenal pun kesulitan menembus 4 besar musim ini. Mereka berkutat di papan tengah dengan menduduki peringkat 9. Sampai laga ke-28 setelah kompetisi Liga Premier Inggris dihentikan, Arsenal kebobolan 36 kali. 

Baca juga:

Arsenal Vs Man United, Tak Lagi Duel Klasik

"Skuat Arsenal tak pernah imbang. Tim bagus dalam serangan dan mereka mampu memainkan sepak bola yang cantik. Sangat bagus untuk ditonton, tetapi sektor pertahanannya sangat lemah. Bahkan di era saya, lini belakang tim tidak terlalu bagus," ujar dia. 

Menurut dia kelemahan itu sering disebabkan pemain belakang yang cedera atau mereka yang bermain di posisi itu tak berpengalaman. Berbeda saat Arsenal memiliki deretan bek tangguh sekelas Steve Bould, Nigel Winterburn dan Lee Dixon serta sang legenda, Tony Adams pada 1990an. Selain itu, Arsenal juga pernah memiliki Sol Campbell

"Kadang banyak pemain belakang yang cedera. Atau mereka yang direkrut ternyata kurang berpengalaman. Saya tidak tahu mengapa ini selalu saja terulang," kata Arshavin memungkasi. []

Berita terkait
Ozil Berkicau Netizen China Serukan Boikot Arsenal
Pemain Arsenal, klub Inggris, Mesu Ozil, berkicau di akun Twitter-nya terkait etnis minoritas Uighur, netizen China serukan boikot Arsenal
Dari Google Sampai Ozil Ucapkan Dirgahayu Indonesia
Dari Google sampai Ozil ucapkan Dirgahayu Indonesia. Perayaan ultah kemerdekaan ke-73 RI menjadi perhatian warga dunia.
Arsenal Vs Everton, Rekor 7 Hari 8 Gol 3 Kemenangan
Arsenal memenangi tiga laga dalam waktu satu pekan. Aresenal menang 3-2 atas Everton yang menjadikan mereka mencetak 8 gol dalam 1 pekan.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.