Meski Corona, Pemerintah Jamin Pasokan Pangan Aman

Pemerintah tetap menjamin ketersediaan pasokan pangan utama dan strategis bagi penduduk di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona.
Karyawan memeriksa stok beras di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 11 Maret 2020. Perum Bulog memastikan ketersediaan stok beras aman mencapai 1,6 juta ton yang tersimpan di 1.647 unit gudang di seluruh Indonesia. (Foto: Antara/Dedhez Anggara/wsj)

Jakarta - Pemerintah tetap menjamin ketersediaan pasokan pangan utama dan strategis bagi penduduk dengan harga terjangkau di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona atau COVID-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO). 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menurutkan beberapa komoditas utama yang menjadi sumber pangan masyarakat terpantau dalam jumlah yang memadai.

“Pangan utama dan strategis yang yang terjamin pasokannya antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi maupun kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goring,” ujar Airlangga di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.

Baca juga: Nakhoda Terindikasi COVID-19, Begini Kata Pelindo II

Ia juga memastikan bahwa semua stok itu juga mencukupi untuk menghadapi momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan tahun ini. Bahkan, mantan menteri perindustrian itu berani menjamin jika pasokan pangan di dalam negeri akan berada pada level aman untuk enam bulan kedepan atau tepatnya hingga Agustus 2020.

“Kesebelas kebutuhan pokok dan utama tersebut dipastikan aman,” kata dia.

Harga Cabai NaikPedagang menimbang cabai di Pasar Induk Rau di Serang, Banten, Jumat, 13 Maret 2020. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)

Meski demikan, tidak semua jenis kebutuhan pangan tersebut dipasok oleh produsen nasional. Terdapat juga sejumlah item yang didatangkan dari beberapa negara tertentu. Adapun, komoditas impor tersebut antara lain bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula pasir.

Airlangga mengungkapkan pihaknya terus berkoordinasi dengan jajaran terkait guna mempercepat proses penerbitan rekomendasi impor komoditas pangan. Pasalnya, beberapa barang kebutuhan pokok nasional saat ini sudah mulai sulit didatangkan dari luar negari. 

Kondisi tersebut terjadi lantaran dampak yang ditimbulkan oleh virus corona (COVID-19) yang saat ini melanda secara global. “Hingga 10 Maret 2020 kemarin, Kementerian Pertanian telah menerbitkan 37 Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH), salah satunya adalah rekomendasi impor bawang putih sebanyak 196.500 ton,” ucapnya.

Dari kuota importasi tersebut, sebanyak 34.800 ribu ton sudah mendapat izin impor dari Kementerian Perdagangan. Diketahui pula, pemerintah terus mengupayakan pengadaan bawang putih selain dari pasar tradisional selama ini, yaitu China

Beberapa negara yang jadi bidikan adalah India, Mesir, dan Bangladesh. Namun, pemerintah juga membuka opsi importasi dari negara lain apabila memang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. []

Berita terkait
Nepal Tutup Pendakian Everest karena Virus Corona
Pemerintah Nepal menutup seluruh jalur pendakian ke Puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, demi menghindari virus corona atau COVID-19.
OJK: Debitur Kena Covid-19 Dapat Pelonggaran
OJK mengeluarkan beberapa langkah penyesuaian sebagai stimulus nasional atas dampak penyebaran virus corona jenis Covid-19.
Corona, Pemerintah Berikan Insentif Fiskal Rp 22,9 T
Pemerintah bergerak cepat memberikan stimulus lanjutan pada sektor perekonomian guna menangkal ekses negatif virus corona.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.